...

Okupansi Apartemen Servis Turun Tajam

Propertyandthecity.com, Jakarta Colliers International Indonesia memaparkan hasil temuannya pada kuartal 1 2020, khusus untuk wilayah DKI Jakarta. Wabah Corona mulai ‘menggerogoti’ Penjualan apartemen strata title hingga tingkat hunian apartemen servis yang terlihat turun signifikan.

Hingga kuartal 1 2020, total pasokan apartemen di wilayah DKI mencapai 211.944 unit atau belum ada tambahan pasokan sejak akhir tahun lalu. Ferry Salanto, Senior Associate Director and Research Colliers International Indonesia mengatakan, hal ini bukan disebabkan karena adanya wabah virus Corona, namun memang belum ada yang dijadwalkan masuk pada kuartal ini.

Baca: Sektor Perkantoran: Belum Terdampak, Namun Sangat Menantang

“Kita lihat proyeksi suplai masuk untuk apartemen di 2020 ini cukup tinggi, angkanya sebesar 13.304 unit. Tapi kemungkinan jumlah ini akan terkoreksi dengan sendirinya. Bahkan di situasi normal pun, seperti beberapa tahun sebelumnya,” jelas Ferry kepada media melalui video conference, Rabu (8/4/2020), lalu.

Banyak faktor yang menyebabkan hal ini, terutama karena penjualan masih kurang bagus. Dengan demikian, lanjut Ferry, para developer masih akan konsentrasi pasarkan proyek yang ada sehingga menunda untuk meluncurkan proyek baru.

Dari segi penyerapan yang ada saat ini juga tidak terlalu signifikan, apalagi saat ini sudah sangat jarang ada kunjungan ke proyek. Imbas Covid-19, tingkat serapan apartemen masih stagnan di 87,6%. Namun, sebagian apartemen menengah ke bawah mengalami sedikit kenaikan permintaan karena banjir Jakarta selama Januari-Maret 2020 lalu.

Ferry memperkirakan rata-rata tingkat serapan akan turun 1-2% di akhir tahun. Ini disebabkan antara lain karena investor masih wait and see terhadap Covid-19, sehingga menunda pembelian mereka sampai wabah mereda. Belum lagi kinerja proyek-proyek yang masih under construction.

Baca: PASAR PERUMAHAN DI DKI JAKARTA MULAI TERPUKUL

“Yang menjadi masalah adalah proyek-proyek yang under construction yang dia sudah mulai ditawarkan, walaupun mereka belum selesai. Ini yang membuat tingkat hunian menurut,” kata Ferry.

Dalam catatan Colliers, jumlah proyek baru yang diperkenalkan pada kuartal 1 2020 ini juga hanya sebanyak 2 proyek dengan total 782 unit. “Ini baru dikenalkan, belum diluncurkan. Sehingga launching proyek baru juga diprediksi akan sangat terbatas. Developer lebih melihat, bagaimana caranya sekarang ini melepas proyek-proyek yang ada dahulu,” tegas Ferry.

Dari sisi harga jual, lanjutnya, pada kuartal 1 2020 juga mengalami stagnasi di angka Rp34,6 juta/m2 (+0.3% QOQ) karena stagnasi pada penjualan. Sementara proyeksi pada tahun ini, hanya akan mengalami sedikit kenaikan menuju Rp35,5 juta/m2. Hal ini karena masyarakat masih mencari unit yang terjangkau dan tekanan dari tingkat serapan yang
rendah.

Untuk apartemen servis, pasokannya pun tidak banyak berubah, masih sama seperti kuartal sebelumnya, dimana total pasokan apartemen sewa dan serviced di Jakarta sebanyak 5.701 unit. Ferry bilang, dalam kondisi pasar normal pun tidak banyak perubahan, apalagi ditambah dengan situasi saat ini.

“Mereka yang perform pun akan ada persaingan dengan apartemen strata title yang disewakan oleh individu, sehingga persaingan itu akan tambah ketat,” ujarnya.

Tingkat hunian apartemen servis pun turun cukup tajam, yakni dari 67,9% menjadi 61.4%. Sementara harga sewa pada kuartal 1 2020 ini juga terkoreksi, dimana rata-rata turun 5% di area CBD, yakni berkisar Rp458.204/m2/bulan pada 2019, turun menjadi Rp435.597/m2/bulan. Sementara non CBD turun rata-rata 2% atau pada kisaran Rp369.433/m2/bulan pada 2019 lalu menjadi Rp362.281/m2/bulan.

Baca: Pasar Perumahan Banten Menukik 49,5%

Impact wabah ini baru terasa di awal Maret. Jadi bisa dibayangkan bahwa tingkat hunian akan terus menurun. Terutama karena banyak sekolah internasional tutup sampai Agustus dan beberapa kedutaan juga mulai mengevakuasi stafnya. Sehingga nanti tarif sewa terus menyesuaikan,” terang Ferry.

Untuk ini dia menyarankan agar saatnya melakukan negosiasi lagi guna mendapatkan periode sewa yang lebih pendek. Dengan tingkat kekosongan yang tinggi, pilihan unit menjadi lebih banyak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini