“The future CMO- chief marketing officer must also be the chief customer, experience, and growth officer”- Kevin Keller
Agar sukses di era ekonomi baru, pengembang harus mengadopsi praktik transformasi pemasaran, serta memikirkan kembali dan
menyempurnakan pendekatan pemasaran klasik. Bidang pemasaran telah berubah secara dramatis karena dampak pandemi, dan perubahan beberapa tahun terakhir sebagai tanggapan langsung terhadap cara teknologi telah mempengaruhi praktik manajemen yang lebih luas. Teknologi sekarang mempengaruhi hampir setiap aspek tentang bagaimana organisasi merancang, merencanakan, melaksanakan, dan mengukur upaya pemasaran Pemasar. Sementara setiap industri telah berubah- industri properti cenderung masih tertinggal dalam hal transformasi pemasaran.
baca juga,JURUS SEJATI SEORANG SALES
TEKNOLOGI telah mengubah segalanya. Ini memungkinkan cara baru untuk menciptakan pengalaman pelanggan, media baru untuk terhubung dengan pelanggan dan stakeholder lainnya, dan kumpulan data untuk memahami perilaku pelanggan serta dampak program aktivitas pemasaran.
Meski teknologi semakin maju dan disruptif, para pemasar properti harus menyadari bahwa teknologi hanyalah media/alat. Untuk sepenuhnya menyadari potensi teknologi, dibutuhkan transformasi lintas orang, proses, dan teknologi. Hanya dengan mengenali ketiga kekuatan tersebut, pemasar akan menuai manfaat penuh teknologi dalam transformasi pemasaran. Selain penguasaan teknologi, untuk sukses di era pemasaran ekonomi baru— orang dan proses yang tepat juga harus diterapkan untuk mengembangkan, mengelola, dan memelihara manfaat teknologi tersebut dengan tepat.
TIM PEMASAR- saat ini harus memiliki banyak sifat. Pemasar harus memiliki rasa ingin tahu, fleksibel, cekat, dan cakap. Pemasar harus bersedia menjadi agen perubahan, selalu melihat ke sekeliling dan membantu meningkatkan skala transformasi sebagai juara untuk perubahan. Status quo untuk pekerjaan pemasaran apa pun tidak lagi cukup- pengembangan kompetensi baru yang berkelanjutan untuk semua pemasar sangat penting.
Manajer Pemasaran harus memastikan tim pemasarnya, yang membawa kemampuan kreatif dan analitis, serta individu yang dapat memainkan peran baru dalam timapakah itu seseorang yang ahli dalam pengembangan online, analisis data, marketplace, atau media sosial.
Pemasar juga harus dapat mengambil pandangan yang luas tentang strategi pemasaran. Sifat pemasaran lintas saluran yang dinamis saat ini mengharuskan kampanye terintegrasi dan terhubung di setiap saluran. Kewajiban manajemen pemasaran untuk melatih orang-orang pemasarnya, menumbuhkan bakat dan kepemimpinan baru di bidang pemasaran.
PROSES- harus juga berubah untuk organisasi. Saat ini, proses keputusan pelanggan menjadi lebih kompleks dan bervariasi. Ketika perjalanan pelanggan menjadi semakin nonlinier, organisasi harus berubah untuk mencerminkan hal itu. Pemasaran dapat bersinergi dengan data
departemen lain dan juga berkontribusi pada keefektifan dan kesuksesan bersama. Pemasar harus belajar untuk gesit, mengambil risiko, dan menerapkan kegagalan sebagai pembelajaran. Bagaimana mendapatkan hasil maksimal dari dunia yang kaya data dengan menguji,
mengoptimalkan, dan mengaktifkan.
PENGALAMAN- selain memiliki produk yang hebat akan selalu menjadi yang terpenting, setiap titik kontak pelanggan di sekitarnya secara online dan offline— mulai dari postingan, penjualan, tujuan sosial perusahaan, perilaku eksekutifnya, dan budaya perusahaan- dapat membentuk pengalaman yang menentukan bagi pelanggan.
Pemasar properti tidak bisa hanya memuja produknya sendiri dan menjadi transaksional dalam interaksi pelanggannya. Pemasar harus menciptakan pengalaman yang mendalam dan menyeluruh bagi pelanggan untuk membangun ikatan kuat dengan perusahaan secara
keseluruhan. Pengalaman adalah medan persaingan baru dan sarana untuk menciptakan diferensiasi yang kuat dari pesaing.
HUBUNGAN PELANGGAN– dengan pengembang saat ini adalah telah berevolusi menjadi hubungan yang selalu ada, simbiosis, dan mendalam. Pelanggan memiliki pilihan dalam banyak hal seperti halnya pemasar, dan merupakan tanggung jawab setiap pemasar untuk menjadikan pelanggan sebagai bagian integral dari loyalitas, dengan meminta umpan balik terus-menerus, mendengarkannya, dan bekerja sama.
Pengembang yang didukung dengan hubungan pelanggan yang lebih kuat, pastinya meningkatkan kepuasan pelanggan. Meskipun tidak semuanya dapat menyenangkan pelanggan setiap saat, melihat masalah melalui kacamata pelanggan dan bertindak berdasarkan wawasan tersebut sangat penting untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. Pengembang memahami secara mendalam bagaimana pemikiran dan perasaan pelanggan, bukan hanya tentang kenyamanan produk atau layanan. Ini membutuhkan wawasan yang tajam tentang motivasi dan perilaku pelanggan- masalah yang coba dipecahkan untuk pelanggan dan tujuan besar pengembang yang ingin dicapai.
NILAI- yang tersedia saat ini mengamanatkan bahwa setiap perusahaan mengenal pelanggannya dan melayani di setiap titik kontak yang memungkinkan, tetap penting untuk benar-benar bertemu dengan pelanggan. Secara formal nilai yang dirasakan adalah semua manfaat berbeda yang diperoleh pelanggan dari harapan pembelian dan penggunaan unitnya, serta semua biaya berbeda yang dihemat. Penciptaan nilai sangat diperlukan, tetapi tidak cukup sebagai keberhasilan pemasaran, namun nilai juga harus dikomunikasikan secara efektif dan efisien serta
berkesinambungan.
DATA- dari perspektif pemasaran, pemasar menggunakan data untuk membangun model segmentasi yang lebih tepat sasaran berdasarkan geografi, demografi, dan perilaku konsumen. Menentukan jenis konten yang paling tepat, terhubung dan keterlibatan, serta tahapan perjalanan
pelanggan untuk menawarkan pengalaman yang lebih dipersonalisasi dan relevan- aset berharga di era digital saat ini.
Untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, sangat penting untuk juga bekerja di seluruh organisasi untuk mengintegrasikan data, membangun model data realtime dan dasbor strategi pemasaran. Itu memerlukan pencampuran input pemasaran seperti data perilaku
(Sosial media, PR, data google) dengan input dari area lain (penjualan, CRM pembayaran konsumen).
KREATIVITAS- terlepas dari semua perubahan teknologi transformasional yang telah menciptakan dunia yang kaya data bagi para pemasar, masih diperlukan kreativitas yang hebat dalam pemasaran. Kaitan emosional yang selalu dapat diciptakan oleh pemasar dengan pelanggan tetap diperlukan. Pemasar memahami bahwa kreativitas dapat dipicu oleh data dan bahwa output kreatif pemasaran dapat menjadi lebih kuat dengan menyesuaikannya dengan input pasar. Pengembang yang berhasil mengintegrasikan kreativitas dan data melaporkan “perbedaan dua kali lipat dalam pertumbuhan pendapatan”.
KOLABORASI- Pengembang yang paling sukses saat ini dibentuk oleh komunitas pelanggan dan mitra pengembang sama seperti pemasar eksternal dan internal. Co-creation dalam segala bentuk dapat memicu proses kreatif — baik secara langsung dengan pelanggan atau bekerja sama dengan mitra yang berpikiran sama, membawa manfaat bagi kedua entitas.
Di pasar yang kompleks dan menantang, makin sulit bagi produk properti untuk dipasarkan sendiri. Akan sangat membantu jika Pemasar dapat memperoleh manfaat, secara langsung atau tidak langsung, dari menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar melalui suatu platform atau sebagai hasil kolaborasi- aliansi eksternal atau usaha bersama dengan pihak ketiga (agent property, member, BGB konsumen)- juga dapat memberikan nilai. Bisnis properti tidak dapat berkembang tanpa ekosistem mitra besarnya yang membantu pelanggan menerapkan dan
mewujudkan nilai terbaik dari solusi pengembang yang kompleks melalui integrasi produk, pelatihan, konsultasi, dan sebagainya.
CSR- AKTIVITAS SOSIAL- Semakin lama, pelanggan mengharapkan pengembang melakukan hal yang baik untuk dunia. Sejak awal pun pengembang, para pendirinya telah memberikan sumbangan yang signifikan untuk tujuan-tujuan yang sangat penting bagi misinya. Penekanan
pada dampak sosial ini tertanam kuat dalam budaya perusahaan hingga hari ini. Di luar upaya terprogram terpadu untuk mempromosikan keberlanjutan dan keragaman serta inklusivitas, pengembang mengakui dampak positif yang dapat dihasilkan secara pemasaran keseluruhan. •
*) Berbasis pengalaman dan literasi, serta observasi via wawancara langsung tentang ketatnya kompetisi industri properti di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
