Geografi dan Demografi
London adalah ibu kota dari negara Inggris dan Britania Raya, yang merupakan wilayah metropolitan terbesar di Britania Raya dan juga zona perkotaan terbesar di Uni Eropa menurut luas wilayah.
Terletak di sepanjang Sungai Thames, London telah menjadi pemukiman utama sejak didirikan oleh Romawi pada abad ke-1 dengan nama Londonium. Inti dari London kuno, yaitu City of London. Sejak abad ke-19, nama London juga digunakan untuk menyebut kota metropolitan yang berkembang di sekitar inti ini.
Kota London memiliki luas wilayah 1.572 km2, dengan populasi 8.539 juta jiwa pada tahun 2014, dengan kepadatan penduduk 5.206 per km2.
Topografi utama London Modern adalah Sungai Thames yang mengalir melintasi London dari barat daya ke timur. Sungai Thames adalah sebuah sungai pasang surut, akibatnya London rentan terhadap banjir.
Ekonomi
London adalah salah satu pusat keuangan terkemuka di dunia untuk bisnis internasional dan perdagangan, dan merupakan salah satu “ pusat komando “ bagi perekonomian global. Dengan GDP sebesar $ 836.000.000.000, dan GDP per kapita sebesar $ 61.823. Untuk GVA (Nilai Tambah Bruto) London sebesar 3,6 persen pada tahun 2014 dan 3,4 persen pada tahun 2015, ini merupakan tingkat tertinggi dari seluruh wilayah di Inggris.
London merupakan wilayah yang paling padat penduduknya, zona perkotaan dan daerah metropolitan di Inggris. Oleh sebab itu, London menghasilkan sekitar 22 persen dari GDP Inggris. Pada awal 2013, sebesar 841.000 usaha sektor swasta berbasis di London. Sekitar 18 persen di sektor kegiatan profesional, ilmiah dan
841.000 usaha sektor swasta berbasis di London. Sekitar 18 persen di sektor kegiatan profesional, ilmiah dan teknis, sementara di sektor konstruksi adalah sebesar 15 persen.
Pariwisata
London, selain menjadi pusat bagi dunia mode, hiburan, dan seni, kota ini juga memiliki objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Jika anda akan mengunjungi London jangan sampai anda tidak mengunjungi tempat wisata sebagai berikut ini.
1. Big Ben
Big Ben adalah nama lonceng raksasa di dalamnya. Sebenarnya nama gedung ini adalah Elizabeth Tower, karena untuk menghormati Ratu Elizabeth II maka Big Ben dinamai Elizabeth Tower. Big Ben merupakan salah satu landmark kota London yang paling terkenal. Berat lonceng ini mencapai lebih dari 13 ton. Pada waktu tahun baru Big Ben juga dijadikan sebagai pusat perayaan tahun baru oleh warga kota London.
2. London Eye
Jika anda sedang berjalan dan melihat sebuah kincir raksasa, itu adalah London Eye yang merupakan komidi putar atau bianglala. London Eye memiliki ketinggian 135 meter dan berdiameter 120 meter. Terletak di pinggir Sungai Thames yaitu di Jubilee Garden, diantara Westminter Bridge dan Hungerford Bridge, sehingga membuat kita bisa melihat pemandangan seluruh kita London. Kita dapat menaiki kapsul – kapsul dari London Eye ini, setiap kapsul berkapasitas 25 orang, dan sekali berputar akan memakan waktu 30 menit.
3. Buckingham Palace
Buckingham Palace adalah merupakan tempat kediaman resmi Ratu Inggris dan merupakan salah satu tempat wisata di London. Buckingham Palace ini dijaga oleh sekelompok penjaga dengan seragam merah dan topi bulu yang khas, hampir setiap hari diadakan upacara pergantian penjaga di sini. Kebanyakan para wisatawan akan berfoto dengan penjaga – penjaga dari istana ini pada saat setelah upacara pergantian penjaga selesai. Biasanya upacara pergantian penjaga ini dimulai sekitar pukul 11.15 waktu setempat dan akan berlangsung sekitar 45 menit. Selain itu kita juga dapat menyaksikan upacara ini dari depan gerbang Buckingham Palace.
4. Sungai Thames
Cara terbaik untuk dapat melihat London adalah dengan menyusuri sungai Thames. Kita dapat melihat pemandangan dan kemegahan kota London ini dengan kenyamanan dari kapal pesiar. Setiap kapal memiliki dek atas dan tebuka. Kapal-kapal ini beroperasi setiap hari mulai pukul 10.00 waktu setempat dan kita harus mengeluarkan uang sebesar 13,5 Euro atau sekitar Rp 201.000,- untuk bisa menaiki dan melihat pemandangan kota London.
5. Windsor Castle
Merupakan salah satu kastil besar yang ada di London. Windsor Castle merupakan kastil terbesar dan tertua di dunia yang masih dihuni dan telah menjadi rumah bagi 39 raja/ratu Inggris. Seperti halnya Istana Buckingham Palace, Windsor Castle juga menjadi istana kerajaan yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Selain berkeliling dan melihat ruangan – ruangan mewah, kita juga bisa membeli aneka souvenir Windsor Castle seperti kartu pos, buku, mainan, perhiasan, pakaian, keramik, sampai perlengkapan rumah tangga.
Transportasi
Ketika kita berkunjung ke kota London ada hal penting yang perlu kita ketahui tentang transportasinya, yaitu Oyster card. Oyster Card adalah kartu serbaguna untuk transportasi publik di London, seperti bis, Tube, tram, DLR, London Overground dan
National Rail di wilayah London. Oyster card dapat dibeli di Loket stasiun atau secara online dengan deposit sebesar 5 Poundsterling atau sekitar IDR 95.000.
Pengisian ulang Oyster card dapat dilakukan dengan menggunakan alat top up yang tersedia di stasiun – stasiun. London dibagi menjadi beberapa zona, dan ada tarif yang berbeda jika kita ingin mencapai zona – zona tersebut. Untuk dapat sampai ke zona 1 sampai 2 yaitu adalah pusat kota London terkena tarif sebesar £ 2.80 atau sekitar IDR 53.000. Dan untuk ke zona 1 sampai 6 yaitu adalah pusat kota London sampai ke bandara yang berada di daerah London Heathrow. Berikut ini adalah beberapa jenis transportasi yang ada di London.
1. Tube
Tube atau London Underground atau kereta bawah tanah adalah transportasi yang paling populer di London. London Underground adalah MRT yang sudah beroperasi sejak tahun 1863, ini merupakan kereta bawah tanah pertama di dunia. Dengan lintasan sepanjang 402 km, ada sekitar 270 stasiun penumpang. London Underground ini beroperasi dari jam 5 pagi hingga jam 1 malam. Terdapat banyak armada sehingga kita tidak perlu menunggu lama, dan juga Tube sangat cepat sekali. Inilah yang menyebabkan Tube menjadi favorit.
2. Docklands Light Railway (DLR)
Moda transportasi ini di London masih belum sepopuler London Underground. Dibuka pada tahun 1987 untuk memudahkan transportasi di kawasan London Selatan dan London Tenggara. Pada awalnya, DLR hanya ada 11 kereta dan 15 stasiun. Seiring dengan perkembangannya, DLR sekarang sudah ada lebih dari 100 kereta dan 40 stasiun. Panjang lintasannya adalah 34 km. DLR adalah tidak ada masinis, ini karena DLR dijalankan secara otomatis. Karena tidak ada masinisnya, kita dapat memilih tempat duduk paling depan untuk dapat melihat-lihat.
3. Emirates Air Line (Cable Car)
Baru dibuka tahun 28 Juni 2012. Transportasi ini sebenarnya juga dikelola oleh Pemerintah London, tetapi disponsori oleh Emirates, sehingga namanya Emirates Air Line. Cable car ini membentang di atas sungai Thames dari Greenwich Peninsula ke Royal Dock. Untuk Emirates Air Line kita juga bisa menggunakan Oyster card.
4. Bus Double Decker
Bis di London seperti halnya bus-bus di kota-kota lainnya di Inggris, yaitu Double Decker. Sebagian besar bis double decker warnanya merah dan ini merupakan ciri khas bis di Inggris. Kekurangan bus ini adalah karena bis beroperasi di jalan raya jadi bukan tidak mungkin kita akan terkena kemacetan akibat kepadatan lalu lintas jalan raya di kota London.
5. Taxi
Taxi di London sangat banyak, meskipun banyak sebaiknya kita tidak menggunakan jasa moda transportasi taxi ini, karena mahal. Untuk jarak pendek, lebih baik jalan kaki dan jika perjalanan jauh sebaiknya naik bis atau Tube. Seperti halnya bis, taxi London juga memiliki bentuk yang khas.
Properti
Hasil penelitian pada tahun 2015 dari konsultan real estate Knight Frank menunjukkan penjualan rumah di London anjlok hingga sepertiganya, sehingga mencapai lebih dari 10 juta Poundsterling atau setara Rp 190 miliar.
Salah satu agen yang mengkhususkan dirinya pada properti di London, Charles McDowell mengatakan bahwa penurunan penjualan rumah dikarenakan dua alasan utama, yaitu meningkatnya pajak, dan turunnya jumlah pembeli asing. Meskipun sebenarnya London telah lama menjadi pusat global untuk investasi properti.
Banyaknya investor asing masuk ke London karena mereka tertarik akibat status safe haven-nya London dan prospek pengembalian investasi yang tinggi. Tetapi investor telah terpukul akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi dan anjloknya harga minyak.
Para ahli real estate juga telah memperingatkan pasar property di London bakal terpukul, terutama pasar super expensive, menjelang keputusan pemerintahan Inggris yang berencana akan keluar dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan istilah British Exit.
Hal ini terbukti dengan melemahnya permintaan terhadap property di London sejak tahun 2015 lalu. Ada faktor lain yang juga memperburuk pasar properti di London, yaitu kenaikan pajak yang dikenakan pada pembeli properti senilai lebih dari 1,1 juta Poundsterling dari sebelumnya 700 ribu Poundsterling. Akibat dari kenaikan pajak itu adalah harga rumah di London dikabarkan tidak terkendali pada Januari 2016.
Dua daerah bagian yang mengalami pertumbuhan harga yang tinggi cenderung tidak terkendali adalah London dan South East. Kenaikan harga properti di dua wilayah tersebut mencapai double digit. Namun ada bagian lain yang justru mengalami stagnansi harga property, seperti Yorks & The Humber, North West, North East, dan Northern Ireland.
Dan rata-rata harga rumah di London berkisar USD 783.646 atau sama dengan Rp 10,3 miliar (kurs Rp 13.195 per USD), dimana mengalami kenaikan sebesar USD 21.148 dari bulan Desember 2015.
Perpajakan Properti
Stamp Duty
Membeli properti di London akan dikenakan Stamp Duty untuk pembelian lebih dari £ 125.000 dengan besaran 2% hingga 15%.
Capital Gains Tax
Pajak ini merupakan pajak atas keuntungan yang dikenakan atas laba transaksi penjualan properti. Pajak ini tidak berlaku bila untuk penjualan rumah dengan syarat:
Menjadikan rumah itu sebagai tempat tinggal utama
Tidak menjadikan rumah tinggal kita itu untuk bisnis, walaupun hanya sebagian dari rumah tersebut
Luas tanah dan juga luas bangunan harus lebih kecil dari 5.000 m2
Inheritance Tax
Jika kita sudah memiliki properti dan mewarisi properti lagi berarti kita memiliki 2 rumah, kita harus menunjuk salah satu rumah sebagai rumah utama, dan harus memberitahu HMRC (HM Revenue and Customs). Jika tidak maka HMRC yang akan memutuskan mana yang akan menjadi rumah utama.
{source}
<!– You can place html anywhere within the source tags –>
<div id=”myCarousel” class=”carousel slide” data-ride=”carousel”>
<ol class=”carousel-indicators”>
<li data-target=”#myCarousel” data-slide-to=”0″ class=”active”></li>
<li data-target=”#myCarousel” data-slide-to=”1″></li>
<li data-target=”#myCarousel” data-slide-to=”2″></li>
<li data-target=”#myCarousel” data-slide-to=”3″></li>
</ol>
<div class=”carousel-inner”>
<div class=”item active”><img src=”/images/artikel/Edisi-19-2016/CityFactLondon1i.png” alt=”London” />
</div>
<div class=”item”><img src=”/images/artikel/Edisi-19-2016/CityFactLondon2i.png” alt=”London” />
</div>
<div class=”item”><img src=”/images/artikel/Edisi-19-2016/CityFactLondon3i.png” alt=”London” />
</div>
<div class=”item”><img src=”/images/artikel/Edisi-19-2016/CityFactLondon4i.png” alt=”London” />
</div>
</div>
<!– Left and right controls –><a href=”#myCarousel” class=”left carousel-control” role=”button” data-slide=”prev”> <span class=”glyphicon glyphicon-chevron-left”></span> <span class=”sr-only”>Previous</span> </a><a href=”#myCarousel” class=”right carousel-control” role=”button” data-slide=”next”> <span class=”glyphicon glyphicon-chevron-right”></span> <span class=”sr-only”>Next</span> </a>
</div>
<script language=”javascript” type=”text/javascript”>
// You can place JavaScript like this
</script>
<?php// You can place PHP like this
?>
{/source}