Bogor, Propertyandthecity.com — Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan di Bogor Raya, baik Kabupaten Bogor maupun Kota Bogor sangatlah pesat. Salah satu pemicunya adalah maraknya pembangunan di sektor properti.
Hal ini juga sejalan dengan masifnya pembangunan infrastruktur yang mengitari kawasan Kota Hujan tersebut, seperti Tol Jakarta Outer Ring Road III, Bogor – Serpong Via Parung, kemudian Tol Bogor – Sukabumi juga terus dirampungkan di beberapa ruas. Tidak ketinggalan, pembangunan infrastruktur transportasi massal juga terus dikebut, khususnya Light Rail Transit (LRT).
Baca: Kuartal II 2020, Tren Pencarian Rumah di Bogor Meningkat
Infrastruktur yang ada kian melengkapi Jalan Tol Jakarta – Bogor – Ciawi (Tol Jagorawi) dan kereta listrik commuter line dengan waktu tempuh yang lebih pasti.
Keberadaan infrastruktur tersebut dipastikan akan turut merangsang aktivitas ekonomi masyarakat yang pada akhirnya akan menumbuhkan kebutuhan akan hunian, ruang usaha, pusat gaya hidup, hingga fasilitas lainnya seperti pendidikan, kesehatan ruang kreativitas dan lain-lain.
Oleh karenanya, para pengembang properti pun seakan berlomba menghadirkan proyek-proyek properti dengan menampilkan ciri dan keunggulannya masing-masing.
Di kawasan Bogor pun demikian gencarnya, seperti di kawasan Sentul, Jonggol, Cileungsi, Cikeas, Jalan Raya Bogor-Jakarta, hingga daerah yang bersisian langsung dengan Kota Bogor.
Sebut saja proyek Summarecon Bogor besutan PT Summarecon Agung Tbk. Bahkan pengembang dengan berani meluncurkan proyek ini di tengah pandemi Covid-19, Oktober 2020 lalu.
Tentu bukan tanpa alasan, keyakinan dan optimisme pengembang akan suksesnya proyek baru tersebut didasari sejumlah fakta, bahwa lokasi proyek yang terkoneksi langsung dengan akses jalan bebas hambatan, persisnya Tol Bogor Selatan di KM 42,5 yang terhubung dengan juga dengan Tol Jagorawi.
Selanjutnya, lokasi proyek yang berada di ketinggian 300-500 meter di atas permukaan laut, ditambah dengan saleable yang hanya 38 persen (pada umumnya saleable di dataran rendah sekitar 60 persen), memungkinkan penghuni dapat menikmati manfaat lingkungan dan udara yang sehat juga iklim yang sejuk.
Dan yang tidak kalah menariknya adalah view empat gunung, yaitu Gunung Salak, Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Pancar, serta diapit dua lapangan golf 63 holes dengan luas kurang lebih 210 hektar.
Baca: Sinar Mas Land dan Kawan Lama Group Mulai Bangun Mal Senilai Rp1 Triliun di Bekasi

Strategisnya proyek kota baru seluas 500 hektar dengan tagline, “New City, New Environment, New Life” ini pun langsung menjawab kebutuhan riil masyarakat akan hunian yang nyaman dalam sebuah kota mandiri.
Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Sharif Benyamin mengatakan, konsumen pembeli properti di Summarecon Bogor akan memperoleh banyak keuntungan, baik yang menghuni langsung maupun para investor.
“Bagi konsumen yang akan tinggal di sini tentunya mereka akan merasakan suasana yang sangat berbeda dengan kualitas hidup yang lebih baik. Sementara untuk investor pastinya akan membawa banyak keuntungan dari investasi mereka karena strateginya lokasi ini,” ujar Sharif kepada Property and the City, beberapa waktu lalu.
Sebagai sebuah kota mandiri, Summarecon Bogor akan terintegrasi antara hunian dengan fasilitas kota lainnya seperti tempat usaha, komersial, pendidikan, kesehatan, dan hiburan yang memungkinkan penghuni dapat melakukan beragam aktivitas di dalamnya.
Kejutan di Tahap Perdana
Sebuah kejutan besar terjadi disaat peluncuran tiga cluster perdana Summarecon Bogor, yakni The Mahogany Residence, The Mahogany Island dan The Agathis Golf Residence.
Bahkan pengembang pun tidak pernah menyangka akan membludaknya calon pembeli yang mencapai lebih dari 1.500. Padahal, jumlah unit yang ditawarkan hanya sebanyak 555 unit saja dengan harga mulai Rp1,3 miliar hingga Rp6 miliar. Alhasil penjualan tersebut pun dilakukan dengan sistem pengundian.
“Pada 17-18 Oktober 2020 kami menggelar launching perdana 3 cluster di Summarecon Bogor. Ini sebuah kesuksesan yang luar biasa besar karena peminatnya 2,5 kali lebih dan langsung habis. Bahkan ada 7 unit hunian The Agathis Golf Residence yang berada di pinggir lapangan golf kami lelang dan para pemenang lelang bersedia menambah Rp800 juta hingga Rp950 juta per unit dari harga pricelist,” ungkap Sharif.
Sebagai informasi, Cluster The Mahogany Residence adalah hunian rancangan arsitek Hadiprana yang mengusung konsep Modern Tropis. Cluster ini terdiri dari tipe M (lebar 7 X 16) dan tipe G (lebar 9 X 16).

Baca: Program Sejuta Rumah Capai 763.127 Unit di Akhir September 2021
Kemudian The Mahogany Island yakni kaveling siap bangun yang lokasinya dikelilingi danau dan lembah yang dipasarkan dengan ukuran 10 X 20, 10 X 23 dan 10 X 25.
Sementara Cluster The Agathis Golf Residence yakni hunian dengan view lapangan golf rancangan arsitek Denny Gondo yang terinspirasi dari bangunan bersejarah saat era kolonial di Kota Bogor. Cluster ini menyediakan tipe A (10 X 18) dan T (12 X 18). Hunian ini persis di samping lapangan golf dengan view Gunung Salak.
Menariknya, calon penghuni kota Summarecon Bogor tersebut pun ternyata tersebar hampir merata dari berbagai wilayah, terutama dari kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Beberapa lainnya berasal dari kota-kota di Pulau Jawa, Sumatera, dan lainnya. Bahkan juga ada pembeli kini sudah menetap di luar negeri.
“Ini agak fenomenal, ternyata Summarecon Bogor diminati oleh warga dari berbagai wilayah. Berbeda dengan proyek kami, misalnya di Bekasi, umumnya yang beli adalah warga Bekasi dan yang terjauh mungkin sekitar Kelapa Gading. Biasanya developer jualan ada radius tertentu. Ternyata Summarecon Bogor bisa menembus radius tersebut,” jelas Sharif.
Inovasi
Fenomena akan tingginya minat konsumen, sebut Sharif juga tidak lepas dari meningkatnya kebutuhan akan hunian sehat dan nyaman, terutama di masa pandemi, dimana hampir semua aktivitas dilakukan di rumah.
Bahkan, tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini dan ke depannya, konsumen menjadi lebih peka ketika memilih sebuah hunian.
Menjawab hal tersebut, Summarecon Agung pun telah melakukan sejumlah inovasi melalui produk huniannya di Summarecon Bogor.

Selain berada dalam kawasan yang lebih sehat dan sejuk, desain hunian juga telah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen masa kini.
Baca:Geberit Berinovasi Demi Mewujudkan Masa Depan Lebih Lestari di Asia Tenggara
Desain setiap bangunan telah memperhatikan lancarnya sirkulasi udara maupun pencahayaan, termasuk juga fungsi dari setiap ruangannya.
Salah satu terobosan terbaru yakni dengan menempatkan ruang service di area depan. Dengan demikian, setiap orang yang akan masuk ke dalam rumah, terlebih dahulu harus melewati ruang service sekaligus untuk membersihkan badan atau mensterilkan diri.
Produk Baru
Pengembangan berikutnya yang tentunya sangat dinantikan konsumen adalah cluster hunian baru. Rencananya, di akhir Oktober 2021, Summarecon Bogor kembali akan meluncurkan dua cluster sekaligus, yakni The Rosewood Golf Residence dan The Pinewood Residence yang berada di dataran tinggi.
The Rosewood Golf Residence merupakan kawasan residensial yang lokasinya berada di sebelah lapangan golf, menyajikan pemandangan hijau menakjubkan yang menyatukan penghuni dengan alam.
Hunian rancangan arsitek ternama asal Amerika Thomas Elliott menghadirkan rumah 2 dan 3 lantai dengan dua tipe, yakni tipe R dan tipe W.

Tipe R terdiri dari R Deluxe (LT 180 m2/LB 194 m2), R Premium (LT 180 m2/LB 226 m2), R Deluxe Hoek (LT vary/LB 196 m2), serta R Premium Hoek (LT vary/LB 228 m2).
Sedangkan tipe W terdiri dari W Deluxe (LT 216 m2/LB 247 m2), W Premium (LT 216 m2/LB 297 m2), W Deluxe Hoek (LT vary/LB 248 m2), serta W Premium Hoek (LT vary/LB 298 m2).
The Rosewood Golf Residence juga menyediakan kavling siap bangun, baik dengan view golf maupun non view golf, dengan tipe ukuran, yakni 25 x 40 m, 12 x 25 m, 20 x 30 m, 12 x 20 m, dan 14 x 30 m.
Sedangkan The Pinewood Residence merupakan rumah tapak rancangan Hadiprana yang didesain sebagai hunian Modern Tropical. Rumah dua lantai ini hadir dengan dua pilihan tipe, yakni P dan R.
Tipe P terdiri dari P Deluxe (LT 112 m2/LB 89 m2), P Premium (LT 112 m2/LB 128 m2), P Deluxe Hoek (LT vary/LB 92 m2), dan P Premium Hoek (LT vary/LB 140 m2).
Baca: Tokyu Land Rampungkan Akta Jual Beli BRANZ BSD Ai Hanya Dalam 3 Tahun

Tipe N terdiri dari N Deluxe (LT 144 m2/LB 109 m2), N Premium (LT 144 m2/LB 159 m2), N Deluxe Hoek (LT vary/LB 111 m2), dan N Premium Hoek (LT vary/LB 175 m2).
Hunian di kedua cluster terbaru tersebut dijual dengan harga mulai Rp1,5 miliar untuk tipe terkecil di The Pinewood Residence, dan mulai Rp3,1 miliar untuk tipe terkecil di The Rosewood Golf Residence.
Adapun kavling dalam kawasan The Rosewood Golf Residence dibanderol seharga Rp2,1 miliar untuk tipe ukuran 240 m2, dan Rp6,2 miliar untuk ukuran 420 m2. Sementara 2 unit kavling eksklusif seluas 1.000 m2 akan dijual secara lelang.