...

Keputusan Karena Ada Perbandingan

“Pasar bisa memilih suatu proyek karena telah mempunyai perbandingan dan tolok ukur dari proyek-proyek terdahulu“Dalam suatu kesempatan Anda berkunjung ke sebuah café yang letaknya relatif tidak jauh dari tempat Anda tinggal, anda masuk ke dalam sambil mencari-cari tempat duduk yang belum ada pengunjungnya, menu makanan pun disiapkan. Dalam keadaan santai agak sulit untuk melakukan pembicaraan di sana, karena musik yang ada terlalu mengganggu. Cukup bersabar juga saat harus menunggu pesanan datang.

Baca Juga, Banjir Lumpuhkan Bekasi, Pemerintah Harus Evaluasi

Di lain waktu, Anda diajak oleh kawan Anda ke sebuah café. Jaraknya lebih jauh dari café pertama. Mulai Anda masuk dari pintu, Anda telah dapat mencium aroma udara yang segar disertai dengan sapaan halus dengan senyuman ramah dari para pelayannya. Sambil didampingi oleh pelayan, Anda berjalan ke arah tempat duduk yang telah ditunjukkan. Mereka mempersilakan Anda duduk seraya menyiapkan kursi Anda. Setelah Anda memesan, pesanan pun datang dengan tambahan berupa chocolate pudding.

Bila pada saat ini, Anda ingin mengunjungi suatu café, maka café mana yang akan Anda kunjungi. Pasti Anda akan mulai berpikir untuk kembali berkunjung ke café kedua. Jarak terkadang belum tentu mempengaruhi proses keputusan pembelian dibandingkan hasil yang diharapkan. Mengapa proses keputusan konsumen harus tertuju ke café kedua?

Bila kita analisis lagi proses pengambilan keputusan konsumen, maka secara sadar atau tidak, kemungkinan faktor nilai lebih dari café kedua telah melekat pada Anda. Anda dapat menentukan akan ke café kedua, karena Anda telah mempunyai patokan kualitas di café yang pertama. Artinya bila kualitas café kedua lebih buruk dari café pertama, maka Anda cenderung tidak akan memilih café kedua. Sebaliknya bila Anda menemukan café ketiga yang lebih baik dari café kedua, maka tentunya Anda akan berpindah ke café ketiga, dimana café kedua menjadi tolok ukur baru pemikiran Anda.

Bagaimana Anda menyikapi hal ini untuk diterapkan pada proyek properti Anda? Pergunakan perilaku dari proses pengambilan keputusan konsumen ini untuk diterapkan pada strategi komunikasi proyek properti Anda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini