Di tengah pandemi saat ini Sinar Mas Land tetap meluncurkan produk hunian baru. Seberapa besar optimisme pengembang terhadap bisnis ini?
Baca juga, Program Kotaku Kementerian PUPR Ubah Wajah Kampung Tua Pontianak
Properti dalam hal ini hunian, baik berupa rumah tapak (landed house), apartemen dan juga ruko tetap merupakan salah satu primadona sebagai salah satu instrumen investasi untuk investor, karena memiliki beberapa keunggulan yakni investasi yang solid, tahan terhadap inflasi, memberikan capital gain, dapat memberikan passive income, investasi jangka panjang, serta mempunyai nilai prestige. Lebih dari itu, kebutuhan hunian seperti rumah tapak dan apartemen di Indonesia masih memiliki backlog yang masih besar, sehingga permintaan akan hunian masih sangat besar.
Produk-produk apa saja yang diluncurkan sekaligus dipasarkan oleh Sinar Mas Land selama pandemi ini?
Selama masa pandemi ini kami sudah meluncurkan beberapa produk baru, baik yang berada di BSD City maupun di proyek lainnya. Untuk di BSD City
seperti Klaster Zena yang mengusung konsep mixused commercial dengan tiga jenis pilihan yaitu CoLiving, Share House dan Shop House. Produk lainnya, yakni Invensihaus R, Freja House dan Freja Suits (landed house), Ruko Pasar Modern 2, Ruko ICE Business Park Tahap 2, Ruko Loka 65, Ruko
92 Avenix, serta Ruko YC Hub. Sementara di Grand Wisata ada Cluster O2 Essential Home (landed house), O2+ Urban Pop (landed house); serta garden Hous, yaitu bangunan dengan berbagai fungsi, seperti untuk hunian, tempat kerja atau usaha, juga bisa disewakan sebagai kos-kosan. Kami juga masih tetap memasarkan produknya yang ada, seperti The Nove at Nuvasa Bay, Batam, kemudian di Cibubur (Kota Wisata dan Legenda Wisata), Balikpapan (Grand City), dan Surabaya (Wisata Bukit Mas dan Apartemen Klaska).
Salah satu pengembangan baru dalam kawasan BSD City adalah TOD, kerja sama dengan Surbana Jurong dan Mitsubishi. Bagaimana rencana proyek tersebut?
Sebelum pandemi pun Sinar Mas Land sudah memperhatikan desain dan konsep hunian yang memperhatikan berbagai faktor. Seperti faktor yang terkait dengan kesehatan, mulai dari sirkulasi udara dan green living (ruang terbuka hijau yang luas), desain yang fungsional sehingga nyaman untuk dapat bekerja dan belajar dari rumah, termasuk infrastruktur yang
terkait. Dan saat ini beberapa produk yang diluncurkan seperti Invensihaus, Tabebuya, Freja dan Freja Suits, juga O2 (landed house), semuanya sangat memperhatikan hal yang disebutkan sebelumnya. Dan yang menjadi keunggulan produk kami, antara lain desain yang sangat
fungsional yang memperhatikan safety dan healthy, harga yang terjangkau, lokasi yang premium dan dekat dengan CBD, commercial area, serta public facility.
Apa saja strategi yang dilakukan pengembang dalam meraih simpati pembeli di tengah pandemi ini?
Pada saat ini Sinar Mas Land meluncurkan program emphatic yakni Move In Quickly (MIQ), yaitu program yang memberikan kemudahan bagi para customer (investor & end user) untuk memiliki produk-produk dari Sinar Mas Land. MIQ diluncurkan sejak tanggal 22 Maret 2020 sampai dengan 31 Desember 2020 dengan dibagi beberapa periode, yakni periode ke-1 mulai dari Maret hingga Juni 2020, periode ke-2 mulai 1 Juli sampai dengan 30 September 2020 serta periode 3 mulai 1 Oktober 2020 hingga 31 Desember 2020.
Promo di program MIQ saat ini adalah pemberian discount untuk pembelian tunai dan keringanan down payment (DP) untuk pembelian secara KPR. Dan juga untuk beberapa produk di beberapa project telah
dilengkapi dengan furniture dan fasilitas smart home. Dan juga ada tambahan hadiah berupa voucher sampai dengan Rp300 juta.
Apakah Sinar Mas Land tetap mengandalkan penjualan daring di masa pandemi ini?
Strategi penjualan saat ini tetap mengandalkan penjualan secara digital atau online dan juga tetap melakukan penjualan secara offline dengan melakukan protokol kesehatan yang ketat. Jadi mulai dari kegiatan launching atau penjualan, promosi sampai dengan melakukan transaksi, semuanya dilakukan secara online. Pada prinsipnya Sinar Mas Land tetap mengikuti peraturan atau regulasi yang ditetapkan pemerintah terutama untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. ● [Pius Klobor]
