Beranda Kawasan KORIDOR DAAN MOGOT MENGHENTAK DENGAN PROYEK-PROYEK BARUNYA

KORIDOR DAAN MOGOT MENGHENTAK DENGAN PROYEK-PROYEK BARUNYA

1
Pertumbuhan properti di koridor Daan Mogot adalah cermin dari agresifnya bisnis properti di Jakarta Barat. Infrastruktur dan transportasi massal jadi nilai lebih koridor ini.

Pertumbuhan properti di koridor Daan Mogot adalah cermin dari agresifnya bisnis properti di Jakarta Barat. Infrastruktur dan transportasi massal jadi nilai lebih koridor ini.

Pertumbuhan properti di koridor Daan Mogot adalah cermin dari agresifnya bisnis properti di Jakarta Barat. Infrastruktur dan transportasi massal jadi nilai lebih koridor ini.

Pertumbuhan properti di wilayah Jakarta Barat, seperti kata pepatah “Tak mengenal musim kemarau”. Besarnya bisnis properti di Jakarta Barat karena wilayah ini berbatasan langsung dengan Tangerang yang pertumbuhan propertinya paling tajir. Bagi para pengembang, wilayah barat Jakarta, Tangerang hingga ke Maja dianggap sebagai primadona, bahkan hingga 15-20 tahun ke depan. Terbukanya akses menuju wilayah barat Jakarta, dinilai mampu menciptakan sebuah proyek properti yang terintegrasi dan multifungsi. Bukan hanya untuk hunian vertikal tapi juga pengembangan rumah tapak.

Lihat saja koridor Daan Mogot mulai dari Grogol, hingga Kota Tangerang, Banten, semakin ramai dengan pengembangan berbagai proyek properti baru. Maraknya pembangunan di jalur penghubung antara Jakarta dan Banten ini tentu menandakan bahwa properti masih akan terus menggeliat. Walaupun masih ditemui progress pembangunan beberapa proyek properti dikabarkan sedikit tersendat.

pembangunan apartmen daan mogot cityGeliat properti di Jakarta Barat hingga ke Tangerang tidak lepas dari daya tarik jalur Daan Mogot yang menjadi penghubung Jakarta dan wilayah Tangerang. Paling mudah kita bisa lihat beberapa pengembang tengah menggarap proyek prestisius di lintasan koridor Daan Mogot. Infrastruktur di koridor ini ibarat “Jalan Sutera” ekonomi dan bisnis.

Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta W1 menjadi salah satu akses utama menuju koridor Daan Mogot yang terkoneksi langsung dengan Jalan Tol Prof Sedyatmo, selanjutnya menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kemudian akses tol tersebut juga menghubungkan wilayah Jakarta pusat melalui Jalan Tol S Parman atau ke selatan dan timur Jakarta melalui Tol Pondok Pinang – TMII. Kalau Anda ingin menuju wilayah serpong dan sekitarnya, bisa menggunakan akses Jalan Tol Jakarta – Serpong atau Tol Jakarta – Tangerang.

Walaupun ganjil-genap mulai diberlakukan di tol Tangerang, tetapi ini diyakini tidak akan mengurangi daya tarik Jakarta Barat, khususnya koridor Daan Mogot. Pasalnya, transportasi massal kini jadi pilihan yang paling rasional. Sudah tersedia bus TransJakarta, commuter line dari Jakarta menuju Tangerang. Daya tarik lain dari Daan Mogot adalah dekat ke Bandara Internasional Soekarno Hatta. Daan Mogot juga cukup dekat serta mudah menuju ke berbagai pusat bisnis dan perkantoran di Jakarta, maupun di sekitar Serpong dan Tangerang. Area ini juga merupakan kawasan industri, pergudangan dengan banyak perusahaan baru yang beroperasi.

Dengan segala kelebihan di atas, wajar para pengembang jadi cepat dan adu strategi mengembangkan proyeknya sepanjang koridor Daan Mogot. Namun, karena terbatasnya lahan, seperti juga kawasan lain di Jakarta, pilihannya tidak ada yang lain selain apartemen. Walaupun landed house tetap tersedia dengan jumlah yang tidak banyak. Segmen apartemen dan landed house dengan range harga bervariasi memenuhi koridor ini, mulai dari segmen kalangan milenial sampai segmen atas ada.

Beberapa proyek apartemen yang ada dan tengah dikembangkan di sepanjang wilayah tersebut, seperti Padina SOHO & Residence, Terrace Mansion-Poin8, Green Park View, Sky Terrace, 19 Avenue, dan Daan Mogot City. Sedangkan beberapa kawasan perumahan sudah lebih dahulu ada di koridor Daan Mogot, seperti Daan Mogot Baru, Casa Jardin, Daan Mogot Arcadia dan CitraGarden City. Bahkan, beberapa kawasan perumahan, seperti di Daan Mogot Baru dan CitraGarden City juga beralih ke proyek high rise prestisius.

Harga Naik

Sky Terrace Condominium Daan Mogot
Sky Terrace Condominium Daan Mogot

Di tengah “tahun politik” 2018 yang terus menghangat, rasanya untuk koridor Daan Mogot kenaikan harga properti tidak akan goyah. Lihat saja harga unit apartemen range harga sudah naik naik cukup tajam. Pada 2016 lalu, misalnya, masih banyak ditemukan apartemen dengan harga mulai Rp300 jutaan. Sekarang sudah meningkat hingga Rp430 jutaan lebih. Bahkan, sudah di atas Rp500 jutaan untuk tipe unit kecil.

PT Patra Bangun Properti (PBP), anak usaha PT Patra Dinamika pada tahun 2016 lalu sudah menggarap proyek SOHO (small office home office) pertama di koridor Daan Mogot. Proyek Padina SOHO & Residence berada di lokasi yang sangat berkembang di perbatasan antara Tangerang-Jakarta, tepatnya di Jalan Raya Daan Mogot. Berdiri di atas lahan seluas 4.181 meter persegi, Padina SOHO & Residence terdiri dari dua menara yang terintegrasi antara hunian dan SOHO. Harga untuk unit apartemen sudah di atas Rp450 jutaan. Padahal pada tahun 2016 masih dipasarkan di kisaran Rp 380 juta. Sementara SOHO dipasarkan mulai Rp1,3 miliar.

“Wilayah barat Jakarta termasuk di koridor Daan Mogot ini semakin berkembang dengan adanya pembangunan Jalan JORR 2. Nilai kawasan ini pun semakin meningkat dengan adanya kereta listrik menuju Bandara Soetta,” kata Zulfiansyah Yusuf, GM Marketing Padina SOHO and Residence, belum lama ini.

Sementara Apartment Green Parkview yang dibangun oleh PT Inten Cipta Sejati, anak usaha Cempaka Group sudah mulai dikembangkan sejak 2008 lalu. Pada tahap pertama dibangun Tower Edelweis setinggi 12 lantai sebanyak 720 unit dengan harga saat itu mulai Rp89 jutaan yang kemudian naik menjadi Rp120 juta. Tower Edelweis kini telah dihuni dengan tingkat okupansi rata-rata 85 persen hingga 90 persen dan dengan nilai sewa per bulan mulai Rp3 juta hinggaRp9 juta.

Tidak jauh dari Green Parkview, ada Daan Mogot City, proyek superblok yang dikembangkan oleh perusahaan pengembang asal Tiongkok, China Construction Communication Group (CCCG). Bahkan di pertangahan April ini, CCCG meluncurkan kembali tower keempat dari tujuh tower dan komersial pada tahap pertama. Tower keempat, Blue Jay ini bahkan sudah dibangun bersamaan dengan 3 tower lainnya hingga mencapai lantai 8-10.

“Beberapa proyek di sekitar sini, sedang mengalami kesulitan finansial sehingga mangkrak. Ini juga menjadi peluang bagi kami untuk terus memasarkan produk kami,” ujar Billy Tanutama, General Manager Marketing and Sales Daan Mogot City.

Penjualan seluruh unit pada tahap pertama, yakni di Tower Canary, Dove dan Albatross, selama 15 bulan sejak diluncurkan pada 2016 lalu, sudah lebih dari 1.000 unit. Adapun proyek ini dibangun dengan total area mencapai 26 hektar, dengan investasi sekitar Rp10 triliun. Untuk tahap pertama dialokasikan lahan 4 hektar untuk pembangunan 7 tower apartemen premium dan area lifestyle mall seluas 40.000 sqm.

Adapun Tower Blue Jay adalah apartemen semi furnish yang saat ini dipasarkan dengan harga sekitar Rp18,9 juta per meter persegi atau sekitar Rp550 juta untuk tipe studio. “Sudah naik sekitar 23 persen dari harga perdana 2016 lalu yang kami jual saat itu sekitar Rp15 juta per meter persegi,” ungkap Billy.

Beberapa faktor membuat Billy semakin yakin akan suksesnya proyek superblok Daan Mogot City tersebut. Selain berada persis di pinggir koridor Daan Mogot yang dilintasi Transjakarta, proyek ini juga hanya berjarak sekitar 3,5 km menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan dekat menuju akses jalan tol. Bahkan, ke depannya, pengembang juga berencana membangun sendiri stasiun commuter line yang berada persis di belakang poyek Daan Mogot City tersebut. [Pius Klobor] ●

Website | + posts

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini