Harga Properti Merosot di Dubai, harga apartemen dan vila rata-rata melunak sekitar 1 persen di Dubai pada kuartal pertama 2018. Menurut laporan perusahaan jasa real estate Asteco, dari tahun ke tahun harga vila terus turun hingga 6 persen. Sedangkan harga apartemen turun hingga 9 persen. Penurunan ini menunjukkan bahwa vila-vila besar dengan harga tinggi telah menghasilkan bunga yang terbatas dari pembeli, terutama karena terjadi pergeseran investasi yang lebih rendah pada properti yang harga unitnya lebih terjangkau.
Istilah “Keterjangkauan” sering digunakan dalam konteks pasar real estat Dubai, namun mayoritas bank dan pengembang memiliki kriteria pembeli atau penyewa yang memiliki gaji rata-rata 15.000 UAE Dirham per bulan atau setara dengan Rp 57 juta. Ini menandakan perumahan real estat di daerah Dubai hanya terjangkau untuk segelintir masyarakat. Namun dari laporan yang dilangsir Asteco pada laman website propertywire.com telah terjadi kesenjangan pasokan antara perumahan real estat dengan perumahan menengah. Kondisi ini membuat pengembang terus berfokus pada pasar perumahan menengah di tahun ini.
Dari data yang diluncurkan Asteco akan ada pasokan perumahan baru sekitar 30.000 unit di sepanjang tahun 2018. Di kuartal pertama ini pasokan yang sudah siap huni sekitar 3.650 unit properti yang artinya baru 20 persen dari total yang akan masuk di tahun ini. Namun belajar dari pengalaman di tahun sebelumnya, penyerapan yang terjadi masih rendah semestinya pasokan juga lebih dibatasi supaya harga sewa dan harga beli properti tidak semakin turun lagi. ● (Harini Ratna)