HANOI, VIETNAM
Hanoi adalah ibukota Vietman dengan penduduk 7.088.000 jiwa, dengan area seluas lebih dari 918 km2.
Pada tahun 2013, Hanoi berkontribusi 12,6% terhadap PDB, 7,5% dari total ekspor, 17% terhadap APBN dan menghasilkan arus masuknya investasi sebesar 22% dari Vietnam. PDB saat ini mencapai 451.213 miliar VND (21,48 miliar USD) pada tahun 2013, yang membuat perkapita PDB menjadi 63,3 juta VND (3.000 USD). Dengan pertumbuhan ekonomi Vietnam 6,18 persen pada semester pertama 2015 merupakan laju ekonomi tercepat sejak krisis 2008 silam disana.
Pariwisata
Pamor Hanoi sebagai ibukota memang masih kalah dibandingkan Saigon atau Ho Chi Minh City. Namun objek wisata Hanoi yang merupakan kota tua berumur lebih dari 1.000 tahun tidak kalah menariknya dengan pengaruh arsitektur Cina yang kental di kawasan kota tua yang tidak pernah mati, The Old Quarter.
Danau Hoan Kiem
Danau ini disebut sebagai danau paling indah se-Hanoi. Menurut cerita, dulunya Hanoi adalah Sungai Merah. Lambat laun, sungai itu berevolusi, bagian yang dangkal menjadi kota dan yang dalam menjadi danau. Salah satunya danau Hoan Kiem ini. Jadi wajar saja jika banyak sekali danau di kota ini dengan julukan kota 1.000 danau.
Ho Chi Minh Mausoleum
Di sini, wisatawan dapat melihat jasad Paman Ho, Bapak Vietnam yang tampak seperti orang tidur. Lokasinya di Duong Hung Vuong Road. Yang menarik, ada satu rumah panggung sederhana. Rumah itu dulunya dihuni Paman Ho, bahkan setelah terpilih menjadi presiden. Hal itu sebagai bentuk solidaritasnya kepada rakyat Vietnam yang masih hidup berkekurangan.
Distrik Ba Dinh
Dulunya bernama Imperial Palace. Meski sudah banyak bagian yang hancur akibat usia maupun perang Vietnam, sisa-sisa keindahannya masih terasa. Berbagai bangunan seperti pagoda, kuil, taman, serta berbagai monumen penting bisa dinikmati di sini. Bangunan-bangunan itu dulunya kebanyakan didedikasikan untuk tokoh komunis Rusia, Lenin dan bapak negara Vietnam, Ho Chi Minh.
Hanoi Hilton
Adalah penjara yang juga terkenal dengan julukan Hell’s Hole, Jika Anda pernah mendengar nama ‘Hanoi Hilton’, ini adalah julukan untuk penjara Hoa Lo yang pernah diangkat ke layar lebar pada tahun 1987 dengan judul ‘The Hanoi Hilton’.
Penjara ini digunakan oleh tentara Vietnam Utara untuk menahan tawanan perang Amerika Serikat di masa Perang Vietnam, dimana mereka disiksa dan diinterogasi yang kini telah menjadi museum, tapi suasana mencekam masih dapat kita rasakan dari benda-benda koleksi museum, foto-foto sampai diorama yang menggambarkan kesengsaraan yang dialami para tahanan di penjara waktu itu.
Pasar Dong Xuan
Pasar ini merupakan yang tertua dan terbesar di Hanoi. Buat Anda yang mencari oleh-oleh, rasanya wajib ke pasar ini. Dijamin, Anda bakal memborong berbagai suvenir yang murah meriah.
Van Phuc Silk Village
Kain sutera dapat diperoleh disini dengan harga yang terjangkau. Van Phuc Silk Village terletak agak jauh dari pusat kota Hanoi, sekitar 8 km ke arah Distrik Ha Dong. Tempat ini bisa dijangkau dengan motor, bus, atau taksi. Semua transportasi bisa digunakan untuk bisa sampai ke surga sutra ini.
St. Joseph’s Cathedral
Gereja cantik bergaya arsitektur neo-Gothic. Daerah Old Quarter juga menjadi surga bagi para fotografer yang ingin mengabadikan aktivitas sehari-hari masyarakat Hanoi dan bangunan-bangunan bersejarahnya, diantaranya St. Joseph’s Cathedral yang dibangun pada masa kekuasaan Perancis tahun 1886. Gereja berasitektur neo-Gothic dan berwarna suram ini berdiri tegak menghiasi kota dan setiap jam siap mendentangkan loncengnya.
Infrastruktur
Hanoi adalah sebuah kota yang sangat sibuk dengan lalu lintas yang padat. Ada 7 juta orang di Hanoi dengan 3 juta orang mengendarai sepeda motor. Sarana utama transportasi di dalam kota Hanoi adalah sepeda motor, bus, taksi, dan meningkatnya jumlah mobil. Dalam beberapa dekade terakhir, sepeda motor telah disusul sepeda sebagai bentuk transportasi utama.
Hanoi menjadi titik keberangkatan untuk banyak rute kereta api di Vietnam. The Reunification Express melayani dari Hanoi ke Ho Chi Minh City dengan pemberhentian di kota dan provinsi yang dilewati. The Reunification Express didirikan lebih dari seratus tahun yang lalu oleh penjajah Perancis pada abad lalu, dan kemudian pulih dan dikembangkan lebih lanjut oleh pemerintah Vietnam setelah Reunifikasi pada tahun 1975.
Sistem kereta api Vietnam sekarang memiliki panjang total sekitar 2.600 km, yang menghubungkan kota-kota dan provinsi di seluruh Vietnam, termasuk banyak tujuan budaya, sosial dan pariwisata dari Utara ke Selatan dari Vietnam.
Sistem kereta api domestik juga terkait dengan kereta api Cina yang memungkinkan kereta api untuk menemukan batas dan mencapai stasiun di Yunnan dan Guangxi.
Selain itu nantinya akan ada 2 jalur metro dalam pembangunan di Hanoi sekarang, yang diharapkan akan beroperasi pada tahun 2016 dan 2018.
Properti
Hanoi menjadi kota di Vietnam dengan pertumbuhan properti yang cukup tinggi, bahkan Keangnam Hanoi Landmark Tower, sebagai gedung tertinggi di Vietnam ada disini.
Pasar properti Vietnam memanas, menyusul pertumbuhan ekonomi yang kuat, dan kelas menengah tumbuh, setelah hampir lima tahun terbelit kemerosotan perekonomian. Sejak 1 Juli 2015 dikeluarkan UU Perumahan dan UU Bisnis Real Estate yang baru yang memungkinkan orang asing dengan usia maksimum 50 tahun untuk melakukan transaksi jual beli secara legal.
Kota Baru
Pembangunan infrastruktur di Vietnam juga dirasakan di Hanoi yang berpengaruh pada perkembangan pasar properti disana. Hal ini juga dibuktikan dengan munculnya sejumlah proyek properti skala raksasa, yaitu dua buah kota mandiri seluas masinig-masing 500 ha : Ecopark di Desa Bat Trang dan Vinhomes Riverside, juga proyek superblok Times City.
Kepemilikan Asing
UU Perumahan yang baru memiliki makna yang besar dalam perkembangannya. Pertama, menghilangkan hambatan penting untuk kepemilikan properti asing. Orang asing yang telah diberikan visa Vietnam, ditambah dana investasi asing, bank, kantor cabang Vietnam dan kantor perwakilan perusahaan luar negeri dapat membeli properti residensial. Asing sekarang dapat memiliki semua jenis properti, termasuk kondominium dan landed house seperti villa dan townhouse. Properti yang dimiliki oleh orang asing dapat disewakan kembali, dijaminkan, ataupun diwariskan.
Kedua, UU ini juga memperbolehkan orang Vietnam yang berada di luar negeri yang tetap mempertahankan kewarganegaraan Vietnam akan diperlakukan sama seperti penduduk setempat dan diizinkan untuk memiliki properti yang tidak terbatas dengan nama mereka sendiri.
Diperkirakan bahwa sekitar 70% dari 4 juta Vietnam di luar negeri di seluruh dunia masih mempertahankan kewarganegaraan aslinya. Sampai saat ini orang Viet kieu (sebutan untuk orang Vietnam perantauan) hanya bisa membeli satu apartemen di Vietnam.
Hukum perumahan ini memberikan pesan yang lebih luas bahwa Vietnam adalah terbuka untuk bisnis. “Pemerintah melihat memastikan bahwa Vietnam terus menjadi kompetitif, terus menjadi menarik bagi investor asing, dan untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana bisnis dapat berkembang,” kata David Lim dari ZICOLaw Vietnam.
“Ada 4,2 juta orang Vietnam di luar negeri dan sekitar 30.000 eksekutif asing yang bekerja di sini jangka panjang,” kata Le Hoang Chau dari Asosiasi Real Estate Vietnam. “Itu menunjukkan potensi untuk masa depan yang cerah.”
Harga
Di Hanoi, harga rata-rata untuk unit kondominium menengah-atas naik 2% di triwulan 2 tahun 2015, sementara harga kondominium menengah bawah meningkat 3%, berdasarkan data dari Colliers International. Selain itu menurut CBRE Vietnam, beberapa proyek perumahan menengah-atas pun mengalami kenaikan harga sekitar 4% sampai 6% (yoy) pada semester pertama 2015.
Senada dengan yang lain, Savills Research mengatakan, harga rata-rata townhouse yang ada meningkat 0,9% (qtq) di triwulan 2 tahun 2015 atau menjadi VND 60,3 juta (US $ 2.682)/m2 .
Harga villa naik 0,1% ke VND 48,8 juta (US $ 2.170)/m2 dibandingkan periode yang sama. Harga apartemen baru di Hanoi juga meningkat 1% (qtq)di triwulan 2 tahun 2015.
Harga properti di Hanoi diperkirakan akan terus meningkat selama sisa tahun ini.
Perpajakan Properti
Pajak penghasilan diterapkan juga untuk non-penduduk Vietnam yang tinggal disini. Untuk pasangan yang menikah dihitung dengan ketentuan perpajakan yang terpisah, yang terdiri dari pajak pendapatan sebesar 20% dan capital gain tax atas pengalihan properti sebesar 25%. Capital gain yang terkena pajak dihitung dengan dikurangi biaya akuisisi dan biaya lainnya dari hasil penjualan kotor.
Jika biaya akuisisi tidak dapat ditentukan atau tidak dibuktikan dengan dokumen pendukung, maka pajaknya dikenakan dari hasil penjualan kotor dengan besaran pajak sebesar 2%.
Selain itu untuk tanah non-pertanian dikenakan pajak atas tanah sebesar progresif dari 0,03% sampai 0,15% dengan patokan harga yang ditentukan per meter persegi. (JKT,3/12/2015)