Bagi pegiat properti tanah air mungkin tak begitu asing dengan broker properti besutan PT. Properti Maksima Indonesia atau dikenal dengan PROMAX Indonesia. Perusahaan broker properti nasional yang mempelopori lahirnya real estate agency berbasis agent centric ini kembali menggebrak pasar properti tanah air dengan brand identity baru yakni PROMEX.
“Sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan antara PROMAX dan PROMEX. Sedikit perubahan pada nama dan logo. Dan kami optimis bahwa dengan identitas baru ini kami akan terus tumbuh semakin besar dan lebih kuat,” ujar Sulihin Widjaja, Chief Executive Officer (CEO) PROMEX Indonesia disela-sela acara Mid Year Award PROMEX yang digelar di Hotel Ciputra, Jakarta, Jumat (26/8/2016).
[Baca: Pro/Max Indonesia: PROJEK, Aplikasi Masa Depan]
Menurut Sulihin, saat ini pertumbuhan industri sudah semakin pesat termasuk perubahan-perubahan yang juga terus terjadi pada industri real estate. Seiring dengan itu, karakter konsumen dan agen properti juga semakin kritis karena informasi yang semakin terbuka dan mudah didapatkan.
“Inilah yang memacu kami untuk bergerak lebih dinamis dengan tetap menjaga profesionalisme dan ‘core value’ dalam membangun bisnis. Dan Dengan spirit ‘Moving Fast Forward for Sustainable Growth’ lahirlah generasi baru dari pelopor agent centric approach di tanah air, PROMEX Real Estate Agents, yang berjiwa muda dan dinamis,” terangnya.
Adapun brand identity yang baru berupa tanda panah berwarna merah dan biru di belakang panah berwarna hijau yang melambangkan dukungan PROMEX Indonesia dan para Principal bagi percepatan para Marketing Associate sebagai mitra utama untuk sukses bersama dan kelangsungan bisnis yang berkesinambungan. Selain itu, bentuk huruf dan logo PROMEX juga dibuat sedikit berbeda dengan tujuan dan maksud yang melambangkan sifat-sifat pergerakan dan mewakili semangat dalam berkarya.
Optimis
Saat ini PROMEX sudah memiliki 25 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Serpong, Karawang, Bandung, Semarang, Solo, Bali, Lampung, Batam, Balikpapan, dan Palembang, dengan jumlah Marketing Associate sebanyak 250 orang.
“Rencananya tahun ini kami akan menambah 5-6 kantor cabang lagi. Kami masih fokus di wilayah Jabodetabek, terutama di Jakarta. Sedangkan di luar kota seperti di Surabaya, Batam, dan Samarinda,” tambah Sulihin.
Sepanjang tahun 2015 lalu, PROMEX Indonesia berhasil meraih volume transaksi properti senilai sekitar Rp 500 miliar. Sementara tahun ini ditergetkan peningkatan 15%-20% dari perolehan transaksi pada tahun 2015.
“Sampai semester satu sudah mendekati 30% dari target yang dicanangkan. Kami sangat optimis hingg akhir tahun target tersebut akan tercapai,” kata Agatha Meydiana, Key Executive Officer (KEO) PROMEX Indonesia dalam kesempatan yang sama.
Meydiana seraya mengatakan selama ini PROMEX melakukan transaksi di pasar sekunder dan pasar primer dengan komposisi yang seimbang yakni 50% : 50% dan didominasi jenis properti rumah tapak dan apartemen di wilayah Jabotabek.
Untuk mecapai target pada tahun ini, PROMEX Indonesia, kata Meydiana, menjalankan strategi antara lain lebih pro-aktif menjalin kerjasama dengan developer dan bank-bank dalam kaitannya dengan tax amnesty. “Tentunya kami juga fokus ke internal yaitu memperkuat sistem dan Sumber Daya Manusia (SDM). Juga meningkatkan aktivitas branding agar PROMEX semakin dikenal oleh masyarakat,” jelasnya. [pio]
