...

Fifty Seven Promenade Dongkrak Marketing Sales Intiland Hingga 115 Persen

Fifty Seven Promenade / dok. Intiland

Fifty Seven Promenade, Ngoro Industrial Park, dan kawasan perumahan Serenia Hills, Jakarta, menyumbang kontribusi terbesar, mencapai 74 persen atau senilai Rp2,2 triliun.

Fifty Seven Promenade merupakan salah satu proyek besutan pengembang properti PT Intiland Development Tbk, yang dibangun di sekitar Bundaran Hotel Indonesia. Proyek mixed use & high rise terpadu dalam kawasan perkantoran elite di Jakarta Pusat ini ternyata mampu menarik minat banyak investor, padahal dibanderol mulai Rp2,8 miliar hingga Rp9 miliar per unit. Ini dibuktikan dari torehan penjualan yang mencapai Rp1,5 triliun, atau setidaknya telah memberikan kontribusi sebesar 51 persen dari total marketing sales perseroan.

“Nilai marketing sales atau pendapatan penjualan melonjak sebesar 115 persen dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun 2016 yang jumlahnya sebesar Rp1,4 triliun,” ungkap Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono melalui keterangan tertulis yang diterima Property and The City di Jakarta, Kamis (19/10/2017).

Baca Juga: Pertumbuhan Usaha PT Intiland Development Capai Rp1,7 Triliun

Intiland mengumumkan hasil kinerja penjualan sepanjang periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2017. Perseroan berhasil meraih marketing sales sebesar Rp3 triliun atau setara dengan 131 persen dari target perolehan marketing sales tahun 2017, sebesar Rp2,3 triliun.

Archied menjelaskan, kontribusi terbesar terhadap pendapatan perseroan pada periode ini masih berasal dari pengembangan mixed-use dan high rise, yang mencapai Rp1,85 triliun, atau sebesar 61 persen dari keseluruhan. Sedangkan penjualan dari segmen kawasan industri juga tercatat sebagai kontributor marketing sales terbesar berikutnya yang mencapai Rp531 miliar atau 18 persen.

Segmen pengembangan kawasan perumahan tercatat memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp343 miliar, atau 11 persen dari keseluruhan. Segmen properti investasi yang merupakan sumber pendapatan berulang (recurring income), hingga akhir 30 September 2017 memberikan kontribusi sebesar Rp294 miliar, atau 10 persen dari keseluruhan.

Archied menjelaskan bahwa berdasarkan jenis sumbernya, pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan kontribusi sangat signifikan mencapai Rp2,7 triliun, atau 90 persen dari keseluruhan. Sementara, recurring income yang bersumber dari penyewaan ruang kantor, ritel, pengelolaan lapangan golf, klub olah raga, pergudangan, dan fasilitas memberikan marketing sales sebesar Rp294 miliar atau 10 persen.

“Meskipun kontribusi recurring income baru sekitar 10 persen, namun nilainya melonjak 32 persen dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun lalu,” ungkap Archied.

Peningkatan recurring income perseroan didorong adanya naiknya kontribusi pendapatan dari penyewaan ruang perkantoran dan fasilitas, terutama yang berasal perkantoran South Quarter di Jakarta Selatan.

“Kami melihat prospek tenant atau penyewa masih bagus. Saat ini okupansi baru mencapai 58 persen, sehingga berpotensi naik dan akan meningkatkan recurring income,” ujarnya lebih lanjut.

Baca Juga: Jalin Kerjasama dengan Intiland, Citi Sewa 10 Lantai South Quarter TB Simatupang

Lonjakan nilai marketing sales perseroan, sebagian besar ditopang oleh penjualan dari tiga proyek yakni Fifty Seven Promenade, Ngoro Industrial Park, dan kawasan perumahan Serenia Hills, Jakarta. Ketiga proyek ini memberikan kontribusi sebesar 74 persen atau senilai Rp2,2 triliun.

Intiland optimis kondisi pasar properti nasional akan bergerak membaik tahun ini. Kebutuhan masyarakat terhadap produk properti berkualitas dan lokasinya strategis relatif masih cukup tinggi. Selama ini konsumen maupun investor dinilai cenderung hanya mengambil sikap menunggu (wait and see) untuk membeli maupun berinvestasi di sektor properti.

“Respon positif pasar pada peluncuran Fifty Seven Promenade memberikan indikasi bahwa kepercayaan konsumen mulai pulih. Produk properti yang berkualitas, punya keunggulan konsep, serta berada di lokasi strategis tetap memiliki potensi besar untuk terserap pasar,” ungkapnya lebih lanjut.

Memasuki triwulan terakhir 2017, perseroan akan berfokus pada pemasaran proyek-proyek eksisting. Perseroan juga memperkuat strategi pemasaran, antara lain dengan menggelar pameran properti, baik di Jakarta maupun di Surabaya. [Pius Klobor]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini