Teknik mengecat yang membuat interior ruangan rumah Anda menjadi alami. Padukan dengan furniture yang serasi agar tampak segar.
Faux adalah teknik mengecat yang menghasilkan finishing dekoratif. Kata Faux berasal dari bahasa Prancis yang berarti “salah”, sesuai dengan dengan tekniknya yang bertujuan untuk mereplika tekstur sebuah material dengan menggunakan cat. Cat dekorasi Faux pada umumnya dapat diaplikasikan pada elemen interior dengan hasil yang menyerupai tekstur marmer, kayu, batu, kain, dan metal.
Pengecatan artifisial atau faux painting menjadi solusi bagi desainer dan klien apabila menginginkan interior yang bertekstur unik dengan harga yang lebih terjangkau dari pada material aslinya, sebagai contoh yaitu batu marmer.
Faux painting diaplikasikan pada gambar yang ditampilkan di sini dengan menyerupai kesan dinding tua. Warna dinding coklat keabu-abuan dipadu dengan gradasi warna yang lebih gelap dan warna yang lebih terang pada beberapa area, sehingga memberikan kesan ruangan yang tua dan kusam. Bagian bawah dinding diwarnai abu-abu tua agar tercipta kesinambungan antara faux painting dengan material lantai yang berwarna abu-abu tua juga.
Ruangan yang terkesan maskulin ini, dipadu dengan beberapa furniture yang bertolak-belakang sifatnya. Perpaduan furniture dengan bentuk lengkung sangat membantu keharmonisan ruangan, seperti sofa, kursi, puff, standing lamp putih dan round bronze mirror. Sofa dan kursi yang berwarna merah muda menciptakan kesegaran pada ruangan, serta bentuk furniture yang melengkung menciptakan kelembutan pada ruangan yang terlihat tegas ini. Penambahan karpet coklat mempercantik ruang dan menambah tingkat kenyaman ruang agar pengguna dapat beraktifitas ringan dan santai.
Area ruang tamu ini akan menjadi menarik jika menjadikan finishing dinding dengan cat faux bentuk concrete asli, warna lembut concrete dipadukan dengan pemilihan warna sofa pink yang tidak mencolok dan untuk menambah kesegaran pada ruangan ditambahkan unsur tanaman hijau.
Home theater dengan old style dan maskulin, pemilihan furniture berupa kulit, pemilihan motif lantai dengan motif garis-garis dan ada sedikit aksen kayu pada border. Pemilihan warna cat yang gelap pada dinding home theater. Dan untuk menambah kesan old didukung dengan finishing cat faux. Motif abstrak bewarna gelap senada dengan dinding, konsep sebuah home theater yang harus gelap, untuk mendukung suasana saat menonton. Dapat digantikan dengan aksen cat faux yang menarik.
Material lantai yang digunakan pada desain home theater adalah karpet dengan motif kotak-kotak diagonal dan dengan border lantai yang sangat menarik seperti motif kayu alami. Warna yang digunakan pada dinding, lantai dan furniture senada. Yang menarik adalah ceiling home theatre terlihat senada dengan semua elemen interior tetapi bila dilihat lebih detil, terlihat motif yang berbeda-beda pada ceiling karena ada efek dari finishing cat Faux.
Terdapat arm chair yang nyaman digunakan untuk menonton film berjam-jam. Selain arm chair, dinding home theater ini ditambahkan frame dengan bentuk abstrak finishing cat Faux berwarna putih gading yang terletak di sisi kiri layar, serta sebuah standing lamp berwarna senada dengan dinding. Selain itu, pada sebuah home theatre juga terdapat kipas angin yang menempel di ceiling memperkuat old style. Aksesoris yang digunakan pada area ini memiliki warna yang senada yaitu coklat dan putih gading.● (Rina Renville Founder De’Stijl Cipta Kreasi Interior Designer)