Para pecinta dekor, desainer interior, arsitek, juga para sosialisata tentu akan semakin mudah menentukan pilihan sebagai ornamen sekaligus penerangan artistik dalam sebuah ruang. Setidaknya Serip, menjadi salah satu pilihan kini. Bukan lampu biasa, perpaduan nilai seni tinggi yang mengadopsi alam sebagai ‘nadinya’ membut produk ini semakin unik dan diburu konsumen, terutama pecinta seni.
Agam Riyadi, Interior Designer dan Miming Kartawinata, Arsitek mengakui keunggulan lampu Serip sebagai inspirasi sekaligus solusi baru. Keduanya tak segan membeberkan beberapa proyek yang menggunakan lampu Serip sebagai ornamen untuk mendekorasi beberapa ruang bangunan di Jakarta.
“Saya cukup kesulitan ketika mencari lampu (lampu gantung) dengan siling yang cukup tinggi. Belum lagi harus lampu yang benar-benar sesuai dengan desain dan dekorasi yang kami siapkan. Saya cari ke beberapa merek tapi tidak ada yang cocok. Ketemulah Serip ini yang ternyata bisa dipesan sesuai dengan bentuk desain dari kita,” cerita Miming saat Grand Launching Serip Organic Lighting di Jakarta Design Center (JDC), Jakarta, Rabu, (23/11/2016).
Menurut Miming, meskipun harus memesan ke Portugal, namun sesulit apapun bentuk desain yang diminta, dapat dipenuhi Serip Portugal. “Ada satu proyek eksklusif yang sedang kami kerjakan dan nantinya ini akan menjadi yang sangat luar biasa,” ungkap Miming, meski tak menyebutkan rinci apa proyek dimaksud. Miming telah berkolaborasi bersama Serip untuk sejumlah proyek residensial, komersial, dan hotel.
Demikian halnya Agam yang mengaku telah sekitar 5 tahun mengenal Serip. “Pertama kali saya kenal Serip saat mengikuti sebuah pameran di Paris, dan pertemuan ini terjadi beberapa kali hingga pameran di Singapura. Jadi lampu yang bisa dipesan sesuai keinginan seperti Serip ini, ternyata sangat sangat menginspirasi saya,” kata Agam.
Serip, label lampu organik dari Portugal ini sebenarnya telah mulai memasarkan produknya di Indonesia sejak April 2016 lalu. Menurut Presiden Direktur PT Serip Amadoran Indonesia Martin Lim, antusias pasar Indonesia begitu tinggi hingga produk Serip tersebut mengalami beberapa kali kehabisan stok.
“Kami juga menyediakan berbagai varian lampu lain, seperti lampu meja, dan lainnya. Dan ternyata animo pasar begitu bagus,” katanya.
Lampu Serip menggunakan material antaralain perunggu dan kaca yang desainnya terinspirasi dari alam, menyerupai ranting dan dahan, juga dedaunan.
“Konsep dari alam dari elemen-elemen alam yang dihadirkan di lampu ini. Saya belum temukan keunikan lampu Serip di produk lampu lainnya. Serip satu-satunya produk dari Eropa yang yang mengutamakan karya seni. Jadi setiap produk Serip adalah karya seni,” terang Martin.
“Serip Indonesia merupakan representasi dari Serip Portugal, sehingga semua produk terbaru di Portugal ada di Indonesia. Termasuk maintenance dan service,” sambungnya.
Produk lampu Serip dipasarkan mulai dari Rp 10 juta hingga miliaran rupiah dengan jangka waktu pemesanan 1-3 bulan. Semua pengerjaan produk Serip tersebut masih dilakukan di negara asal Serip, Portugal.
“Sebenarnya kami bukan lighting company tapi decorative. Sebagai provider kami lebih fleksibel untuk melayani berbagai permintaan konsumen,” tegas Miguel Angelo, dari Serip Portugal. [pio]