...

COFFEEING AND TRAVELING

Sebagai negara penghasil kopi (coffeeing) yang menempati urutan keempat dunia, metode seduh apa yang paling populer di Indonesia? Metode paling perkenal di Indonesia adalah –tuang air dan aduk- sebagaimana kita menyeduh kopi instan. Bukan bermaksud sinis, namun ini adalah fakta. Kopi instan sangat mudah diakses, murah dan kecil kemungkinan Anda gagal melakukannya. Tentu saja untuk urusan rasa, tidak adil untuk membandingkannya dengan kopi dari biji kopi murni yang digiling.

Baca Juga, PropertyGuru Indonesia Property Awards ke-6 Resmi Digelar, Berikut Daftar Pemenangnya

Alih-alih kopi instan, pecinta kopi (coffeeing) sejati mungkin akan menyarankan kita
untuk menyeduh kopi dengan metode ‘tubruk’, yang sangat populer di Bali dan Jawa. Masukkan dua atau tiga sendok kecil kopi bubuk ke dalam cangkir, tuang air mendidih ke dalamnya, aduk dan diamkan beberapa menit. Seruput seduhan kopi itu, tapi tinggalkan ampasnya di dasar cangkir. Banyak orang cenderung menambahkan gula bersamaan dengan kopi bubuk untuk memberikan rasa manis, atau susu kental manis yang menjadikannya kopi susu.

Sementara di Aceh, orang lebih familiar dengan metode ‘saring’ yang menggunakan kain dari bahan muslin atau katun berbentuk kerucut yang
disematkan ke gelang besar bergagang berbahan stainless yang nantinya penyeduh di kedai akan menggunakannya sebagai penyaring bubuk kopi yang diseduh. Bahkan di kedai kopi di Aceh, aksi penyeduh menyaring kopi
dengan mengangkat tinggi kedua lengan ini menjadi tontonan tersendiri bagi para pengunjung. Terdapat beberapa jenis sajian kopi yang umum ditemui di kedai di Aceh yaitu kopi hitam, lalu sanger yang berupa seduhan kopi yang ditambahkan susu dan gula ke dalamnya, disajikan panas atau dingin, tergantung pesanan pengunjung.

Lalu, selain metode penyeduhan kopi secara tradisional, alat seduh apa sebenarnya yang dapat kita bawa saat traveling sehingga memungkinkan
kita untuk tetap meminum kopi murni yang segar? French press? Lebih aik
tinggalkan saja di rumah.

AeroPress

Jika Anda mendambakan secangkir kopi fresh saat bepergian, AeroPress bisa menjadi salah satu pilihan alat seduhnya. Alat ini didesain oleh Alan Adler, presiden perusahaan Aerobie, diperkenalkan pertama kali dalam acara Coffee Fest di Seattle, Amerika Serikat pada bulan November 2005. Proses seduh AeroPress melibatkan dua silinder plastik, penutup berlubang kecil-kecil dan penyaring berbahan kertas atau stainless steel. Kopi yang dibutuhkan untuk metode ini adalah kopi dengan gilingan yang lebih halus dari teknik pour over namun lebih kasar dari gilingan untuk espresso. Didihkan air, lalu diamkan sejenak. Lebih baik jika Anda memiliki termometer untuk membantu mengukur suhu air antara 88’ C- 93’C. Aerobie menyarankan penggunaan air di suhu 79’C-85’C tapi semua tergantung pada selera Anda terhadap rasa kopi yang ingin dihasilkan. Letakkan kertas penyaring ke penutup bundar berlubang-lubang, lalu pasangkan ke silinder yang berongga. Masukkan kopi satu atau dua sendok takar (sendok termasuk dalam paket AeroPress), atau sekitar 14-20 gram. Lalu letakkan tabung di atas cangkir atau mug, tuang 200-230 ml air, aduk sekitar 10 detik, masukkan plungernya tanpa menekan, diamkan selama 30 detik hingga 1 menit sebelum ditekan ke bawah. Konsistensi kekentalan kopi adalah antara espresso dan metode pour over

Baca Juga, Tol Bogor Outer Ring Road Seksi IIIA Siap Dioperasikan

Selain menghasilkan kopi yang enak, keuntungan lain dari AeroPress adalah kekuatan dan ketahanan bahan berupa polycarbonate atau copolyester sehingga kita tidak perlu khawatir alat ini pecah ketika dikemas dalam tas atau ransel. AeroPress juga dijual dengan harga yang cukup terjangkau yaitu sekitar $40.

Tetra Drip

Bagi Anda, para pecinta kopi, yang menyukai gaya lightweight traveling atau harus berjalan maupun mendaki gunung selama berjam-jam bahkan berhari-hari, Anda tidak menyukai bawaan yang berat; Anda menginginkan bawaan seringan dan sekecil mungkin hingga Anda bahkan tidak menyadari telah membawanya. Jika ini terdengar seperti Anda, maka saya sarankan untuk membeli Tetra Drip. Penetes buatan Munieq, Jepang ini lebih kecil dari paspor bahkan muat diselipkan ke dalam saku baju.

Anda hanya perlu merakit tiga lempengan tipis dan kecil menjadi alat penetes berbentuk tetragonal, sedangkan kertas penyaring yang digunakan adalah filter V60 atau Kono. Ada tiga bahan Tetra Drip yang bisa dipilih, yaitu: titanium, stainless steel dan polypropylene. Bahan yang terakhir memiliki varian warna yang beragam dan paling ringan; hanya 12 gram, lebih ringan dibanding sikat gigi!.

Pilihan ada di tangan Anda. Jika menyukai konsistensi kopi yang lebih tebal dan kuat, serta tidak keberatan menyisihkan ruang dalam tas, koper atau ransel, maka AeroPress mungkin menjadi pilihan terbaik. Pilih Tetra Drip jika Anda menyukai atau membutuhkan traveling yang ringkas dan ringan. Ada beberapa alat seduh lain yang bisa dijadikan pilihan, namun kedua alat di atas rasanya yang paling cocok dibawa bepergian. Yang tak kalah pentingnya adalah membawa biji kopi dan penggilingnya, atau kopi bubuk yang baru digiling. Traveling tidak menjadi alasan Anda tidak dapat menikmati secangkir kopi nikmat yang baru diseduh! ●(W. Fifi Andriasih)