Jajaran direksi PT Sentul City Tbk, usai memberikan keterangan terkait Public Expose BKSL di Hotel Neo Green Savana, Sentul City, Bogor, Kamis (7/12/2017) / dok. Sentul City
Dalam sepuluh tahun terakhir, harga tanah di Sentul City sudah meningkat 12 kali lipat, namun masih lebih rendah dibandingkan beberapa lokasi di Tangerang dan Bekasi.
Hingga akhir tahun 2017, PT Sentul City Tbk. (BKSL) optimis target marketing sales Rp1,2 triliun akan tercapai. Pasalnya sampai Oktober tahun ini marketing sales BKSL telah mencapai Rp902,3 miliar.
“Kami optimis target marketing sales Rp 1,2 triliun akan tercapai tahun ini. Tahun depan kami menargetkan bisa meraih pertumbuhan sekitar 20%, dengan target marketing sales sebesar Rp1,5 miliar,” ujar Keith Steven Muljadi, Presiden Direktur PT Sentul City Tbk., usai acara Public Expose BKSL di Hotel Neo Green Savana, Sentul City, Bogor, Kamis (7/12/2017).
Hadir dalam acara tersebut, antaralain Presiden Direktur PT Sentul City Tbk. Keith Steven Muljadi, Syukurman Larosa (Direktur Independen), Ricky Kinanto Teh (Direktur) dan Rickey Mabbun Leuterio (Direktur). Pada kesempatan tersebut dipaparkan kinerja PT Sentul City Tbk. Kuartal III 2017, rencana-rencana dan target tahun 2018.
BKSL berhasil mencetak kinerja positif sepanjang Januari-September 2017. Perusahaan meraih Pendapatan Bersih sebesar Rp715.123 miliar, meningkat 49,56% dari Rp478.147 miliar pada kuartal III 2016. Sementara Laba Kotor sebesar Rp338.093 miliar, meningkat 17,83% dari Rp286,935 miliar.
Menurut Steven, karena situasi ekonomi yang belum kondusif, ditambah adanya pemilihan kepala daerah pada 2018, maka perusahaan akan konservatif dan lebih berhati-hati melangkah.
“Untuk tahun 2018, kami siapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp700 miliar,” katanya.
Proyek Baru
Progress pembangunan Aeon Mall dalam kawasan SBD Sentul City. Foto diambil pada April 2017 lalu. (Pius)
Sentul City tahun 2018 rencananya akan meluncurkan 4 cluster baru sebanyak 361 unit rumah yang akan di bangun di atas lahan seluas 20 hektar. Adapun proyek rumah tapak ini menargetkan nilai penjualan sebesar Rp650 miliar.
Sepanjang triwulan III 2017 hingga triwulan II 2018, Sentul City akan menyerahterimakan sekitar sebanyal 2.000 unit rumah.
Saat ini BKSL tengah mengembangkan superblok di Central Business Distric (CBD) Sentul City, di Jl MH Thamrin, Sentul City, Bogor seluas 7,8 hektar, dengan luas bangunan mencapai 500.000 m2.
Dalam kawasan superblok CBD, selain pusat perbelanjaan asal Jepang AEON Mall, juga akan dibangun empat tower apartemen (salah satunya Saffron), gedung perkantoran, hotel bintang empat dan lima.
BACA: Gandeng Perusahaan Jepang, Sentul City Segera Lengkapi Kawasan CBD dengan Superblok Inovatif
BKSL menggandeng Sumitomo Corporation asal Jepang untuk mengembangkan tiga tower apartemen di superblok tersebut.
“Tahun depan kami targetkan satu tower apartemen yang bekerjasama dengan Sumitomo terjual dengan target nilai penjualan Rp550 miliar,” kata Syukurman Larosa, Direktur Independen PT Sentul City Tbk.
Sedangkan pusat perbelanjaan asal Jepang, AEON Mall Sentul City tengah digenjot pembangunannya dan rencananya akan topping off pada Januari 2018 dan beroperasi di akhir tahun 2018. Mall dengan luas mencapai 103.000 m2 ini ditargetkan akan dikunjungi sekitar 2 juta pengunjung per bulan atau 24 juta pengunjung per tahun.
BACA: Garap CBD, Sentul City Bangun Aeon Mall Ketiga di Indonesia
Syukurman menambahkan, saat ini komposisi penjualan dari landed house dibanding high rise building masing-masing 65% dan 35%. Pada tahun 2018 komposisinya dipastikan akan berubah menjadi 40% untuk landed house dan 60% high rise building 60%.
“Jadi tahun depan kami akan lebih menggenjot proyek high rise building,” tegas Syukurman.
Harga Naik 12 Kali Lipat
Sentul City dikembangkan sebagai Kota Mandiri (township) sejak tahun 1993. Kawasan ini memiliki total lahan seluas 3.100 hektar dan hingga saat ini telah dikembangkan seluas 1.000 hektar, baik untuk hunian, komersial, maupun berbagai fasilitas pendukung lainnya.
Semakin berkembangnya kawasan Sentul City, sejalan pula dengan kenaikan harga tanah yang terus melambung signifikan setiap tahunnya. Bahkan dalam sepuluh tahun terakhir, harga tanah di Sentul City sudah meningkat 12 kali lipat.
Saat ini, harga tanah residensial berkisar Rp7 juta hingga Rp12 juta per m2. Sedangkan untuk komersial di kisaran harga Rp12 juta hingga Rp20 juta per m2.
Steven optimis, Sentul City akan semakin berkembang di masa mendatang. Pasalnya, banyak katalis yang akan menjadi pendorong perkembangan Sentul City. Antara lain infrastruktur dan penambahan berbagai fasilitas.
“Kami optimis ke depan Sentul City akan semakin berkembang. Saat ini harga tanah di Sentul City memang lebih rendah dibandingkan Tangerang dan Bekasi. Tapi kami optimis nanti harga tanahnya bisa lebih tinggi dibandingkan Tangerang dan Bekasi,” kata Steven. [Pius Klobor]