...

5 MENARA PERKANTORAN TERINDAH DI JAKARTA

Wisma Dharmala Sakti

Gedung karya Paul Rudolph yang dibangun 1984-1985 ini didesain unik dengan permainan fasade menarik dan artistik untuk daerah tropis. Wisma Dharmala adalah gedung perkantoran 23 lantai di Jalan Jenderal Sudirman, dan mulai beroperasi pada 1986.

Pemanfaatan bidang-bidang miring pada façade yang berfungsi sebagai canopi dan sunlouver (perisai matahari) membuat udara di dalam ruangan sejuk serta void di tengah-tengah membuat sirkulasi udara gedung berjalan dengan baik.

Berdiri di atas lahan seluas 0,8 hektar, di pojok perempatan Jalan Jenderal Sudirman dan KH Mas Mansyur, dengan total luas bangunan mencapai 30.986 meter persegi. Total luasan ruang perkantoran area yang disewakan mencapai 25.578 meter persegi. Sisanya dipergunakan sebagai kantor pusat perusahaan PT Intiland Development Tbk. dan sejumlah anak perusahaan.

 

 

Bakrie Tower

PROPERTYRECORD-24-1

Bakrie Tower adalah sebuah menara perkantoran premium yang hadir sebagai salah satu landmark Jakarta. Dari sisi bentuk arsitektur bangunan, proyek setinggi 50 lantai ini terbilang unik, dengan konsep twisting and interlocking yang memberi kesan elegan.

Proyek yang berlokasi di kawasan Rasuna Epicentrum Jakarta ini diserah-terimakan pada November 2008. Delapan puluh persen ruangan dibeli oleh perusahaan pertambangan, perminyakan, dan perusahaan multinasional. Diperkirakan nilai konstruksi Bakrie Tower adalah Rp625 miliar dan dirancang tahan gempa sampai delapan skala richter dengan tenaga listrik cadangan 100% dan dilengkapi fasilitas untuk penyandang cacat. Bakrie Tower adalah salah satu karya masterpiece Ridwan Kamil yang saat ini menjabat sebagai Walikota Bandung.

Bakrie Tower juga mendapat julukan Blocksexy yaitu bila dilihat dari kejauhan menara meliuk-liuk seperti pinggul wanita.

Bangunan ini memiliki ketinggian 216 meter. Dari lantai 1 sampai 17 tiap lantai bangunan berbentuk perputaran arah jarum jam. Dari lantai 18 sampai 34 berbalik arah jarum jam. Dari lantai 35 sampai 48 kembali lagi searah jarum jam. Semua sudut memiliki kemiringan konstan 4,95 derajat.

 

 

Sahid Sudirman Centre
PROPERTYRECORD-24-2Saat ini Sahid Sudirman Center merupakan gedung perkantoran terbesar, terluas dan tertinggi di Indonesia yang dikembangkan oleh KSO Sahid Group bersama Pikko Group dan Tan Kian Konsorsium yaitu KSO Sahid Megatama Karya Gemilang.

Sahid Sudirman Center dibangun di atas lahan seluas 1 hektar, di atasnya berdiri bangunan setinggi 52 lantai struktur seluas 206.000 meter persegi yang terdiri 132.000 meter persegi bangunan perkantoran, dan sisanya digunakan sebagai fasilitas pendukung dan parkir.

Gedung ini menggunakan air condition (AC) dengan VRV system, toilet VIP di tiap lantai. Memiliki rasio parkir 1:90 meter persegi yang dapat menampung kurang lebih 1.500 parkir kendaraan, dan dilengkapi broadband dan 3 play fiber optic.

Selain itu posisi gedung sangat strategis terletak di prime area Jalan Jendral Sudirman, Jakarta.

 

Gedung Wisma 46

PROPERTYRECORD-24-3Gedung Wisma 46 masih dipercaya bangunan tertinggi di Indonesia yang mencapai 262 meter (hingga pucuk antena) yang terletak di komplek Kota BNI di Jakarta Pusat. Menara perkantoran bertingkat 48 ini selesai dibangun tahun 1996 yang dirancang oleh Zeidler Roberts Partnership (Zeidler Partnership Architects) dan DP Architects Private Ltd asal Singapura.

Menara ini terletak di seluas 15 hektar dengan luas 140.028 meter persegi. Menara ini berisi 23 elevator. Wisma 46 masih tercatat sebagai bangunan tertinggi ke 147 di dunia bila dihitung hingga puncak.
Wisma 46 memiliki puncak layar pinisi yang berfungsi sekaligus sebagai menara IT. Wisma BNI 46 dibangun jauh sebelum Burj Al Arab yang terkenal di Dubai yang juga berbentuk layar tersebut.

Wisma 46 merupakan bagian integral dari pembangunan Kota BNI mencakup Shangri-La Hotel dan Shangri-La Residences, Wisma 46 dimiliki oleh PT Swadharma Primautama perusahaan patungan antara Yayasan Dana Pensiun BNI, Salim Group, dan Lyman Group.

 

 

 South Quarter

PROPERTYRECORD-24-4Gedung ini dirancang sesuai dengan orientasi matahari untuk meningkatkan kenyamanan internal dan mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan, dengan pengelolaan sumber daya air termasuk air hujan, pengurangan penggunaan air, dan daur ulang air limbah.

Terinspirasi dari keranjang rotan tradisional Indonesia yang mengakibatkan bentuk organik khas façade Louver yang elegan yang didesain oleh Tom Wright dari WS Atkins, arsitek hotel Burj Al Arab dan Regatta.

Menempati lahan 7,2 hektar, South Quarter akan dikembangkan perkantoran, hunian, dengan fasilitas ritel pendukung berbentuk kubah atau dome seluas 12.500 m2 untuk area kuliner. Intiland telah merampungkan pengembangan tahap pertama seluas 4,4 hektar, yakni tiga tower perkantoran 20 lantai dengan luas bangunan 123.000 m2 yang menelan biaya Rp 2,8 triliun.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini