Beranda list Liputan Utama 100 TOKOH BICARA PROPERTY TAKE OFF POSITION 2016(bag.3)

100 TOKOH BICARA PROPERTY TAKE OFF POSITION 2016(bag.3)

0

100 TOKOH BICARA PROPERTY TAKE OFF POSITION 2016(bag.3)

 

Optimisme yang datang dari kalangan pemerintah, tokoh dan pelaku bisnis properti, pengamat, dan perbankan, menjadi salah satu bentuk dorongan yang kuat untuk dapat menggerakkan sektor properti di tanah air.

Bukan tanpa alasan! Beberapa hal dikemukakan sebagai potensi yang seharusnya dapat meningkatkan pasar dan bisnis properti tahun depan.

 

  Michael Riady, CEO BlackSteel
 

2015 dengan adanya faktor ekonomi global, kita masih berjalan walaupun melambat. Melambat juga bukan karena konsumen, tetapi mereka masih lebih bersabar untuk berinvestasi. Mudah-mudahan di tahun 2016, dengan kondisi yang sudah tertata maka masyarakat Indonesia bisa berbelanja lagi. Saya berharap di 2016 bisa lebih bagus lagi dari 2015. Saya melihat pemerintah dalam hal ini Presiden juga sangat mengapresiasi industri properti. Waktu kami diundang ke Istana, berdiskusi bahwa industri properti dimana di-backup oleh lebih dari 175 industri ikutan bisa menggulirkan perekonomian, baik mulai dari home industry sampai dengan industri berat, seperti usaha-usaha yang memproduksi genteng hingga baja. Artinya bahwa ketika properti menggeliat, maka sektor lainnya juga ikut tumbuh. Siklus properti sekitar 4-5 tahun, jadi kalau misalkan tumbuh 2016 maka akan mencapai puncak booming properti sekitar 2018. Sementara 2019 kemungkinan akan melambat lagi di 2019 karena ada pesta demokrasi di Indonesia.

Tetapi memang di 2016 ini juga ada beberapa hal yang bisa saja menjadi kendala yang menghambat properti, terutama soal perpajakan. Masih belum clear, dalam arti apa yang dilakukan dan bagaimana pelaksanaannya di lapangan yang masih ditunggu oleh dunia industri properti dan masyarakat.

Michael Ginarto, Head of Crown Asia  
 

Pasar di Indonesia memang mengalami perlambatan tetapi kami di Crown Group justru mengalami percepatan. Penjualan kami justru meningkat hingga akhir tahun ini. Tapi saya yakin bahwa ekonomi di Indonesia juga akan terus tumbuh lebih baik lagi. Memang sekarang sedang melambat karena ketidakpastian pajak dan beberapa masalah lain. Tapi kalau di sektor kebutuhan saya melihat tetap saja ada kebutuhan. Menghadapi 2016 nanti kami juga sudah banyak planning, termasuk melalui beberapa proyek dan pengembangan usaha kami.

Bila dibandingkan dengan Australia, pemerintah Australia menginvestasikan dana sekitar 60 billion Dollar Australia terhadap kota Sydney. Dengan begini, tentu akan sangat berdampak positif untuk properti. Banyak investor kami juga datang dari Indonesia, dan di sana juga banyak orang Indonesia yang sekolah sehingga kebutuhan tetap ada. Ke depannya, kami punya rencana besar untuk investasi di Indonesia.

Chandra Goetama, Chief Executive Officer Moiz Land

Saya percaya pada 2016 pasar properti akan lebih bagus. Sudah banyak kebijakan makro yang dikeluarkan pemerintah untuk memperbaiki ekonomi dan tentu mendorong industri properti Indonesia. Dengan adanya kebijakan tersebut, mulai tahun depan akan banyak proyek yang mulai running, sehingga akan ada pertumbuhan yang sangat bagus. Tahun 2016 properti kita mulai tumbuh lagi dan perkiraan saya bisa mencapai 30%, tapi recovery yang benar mungkin baru di tahun 2017.

 

Ismet Natakarmana, President Director One Property Group  
  Sejak pemerintah mengumumkan paket kebijakan ekonomi, memang ekonomi Indonesia juga mulai membaik. Ini tentu berdampak positif pada pertumbuhan properti. Hanya saja regulasi yang diumumkan masih membingungkan, terutama soal perpajakan, sehingga para investor juga masih bingung berinvestasi properti. Tetapi yang jelas untuk segmen rumah murah pasarnya tetap bagus karena langsung ke end-user. Hanya saja bagi hunian dengan harga Rp 1 miliar ke atas, tentu masih cukup berat. Secara keseluruhan, tahun 2016 akan lebih baik pertumbuhannya dibanding 2015, saya perkirakan bisa tumbuh sekitar 20%-30%.

Nelson Koh, Presiden Direktur Grand Satria City

Prospek properti 2016 sangat bagus karena sudah ada ketertarikan para investor luar negeri untuk berinvestasi atau menanamkan modalnya di Indonesia. Infrastruktur juga sudah mulai dibangun  sehingga bisnis properti akan naik dan tenaga kerja terserap. Kebijakan pemerintah soal pajak juga sudah baik dan suku bunga bank dipastikan akan turun awal tahun 2016. Proses kredit juga sudah sangat di permudah  oleh pemerintah.

DIDUKUNG PEMERINTAH DENGAN PERBAIKAN REGULASI DAN PERATURAN YANG ADA, DI BIDANG EKONOMI, INFRASTRUKTUR, DAN LAINNYA

 

Andrian Sudjana, Komisaris Utama Mustika Land 
  Tahun 2015 ini penjualan sedang jelek sekali. Tetapi saya melihat di tahun 2016 pasar properti kita akan jauh lebih baik, setidaknya paling sedikit tumbuh antara 10%-20%. Ini karena didukung oleh usaha-usaha pemerintah untuk memperbaiki berbagai regulasi dan peraturan yang ada, baik berkaitan dengan ekonomi, infrastruktur, maupun di bidang-bidang lainnya. Intinya pemerintah punya kemauan untuk mendukung industri properti ini. Apalagi aturan soal kepemilikan orang asing ini juga sedikit banyak akan mendongkrak penjualan properti kita, meskipun memang masih terlalu tinggi. Jika memungkinkan jangan Rp 10 miliar tetapi mulai dari Rp 5 miliar.
David Sudjana, Direktur Utama Mustika Land  
  Di akhir tahun ini pemerintah terlihat dengan sigap mempersiapkan paket paket ekonomi untuk menstimulasi ekonomi Indonesia. Dan juga respon market serta investor menunjukkan sentimen yang positif. Tahun 2016, menurut pandangan saya, properti akan bangkit dan menggeliat kembali. Peluang properti 2016 tentunya akan lebih baik seiring pulihnya kepercayaan market/investor dan terciptanya kestabilan politik dan ekonomi. Melihat perlambatan di tahun 2015, dan antisipasi pertumbuhan di 2016, maka properti bisa tumbuh 25%. Menghadapi 2016 tersebut, kami tentunya terus mempersiapkan proyek-proyek baru, seperti perumahan menengah seluas 25 ha di Bekasi dan rencana apartemen di Jakarta Selatan. Kami pun sedang dalam tahap pembangunan perumahan di Tangerang dan apartemen servis di Jababeka, Cikarang.

MASALAH SEPUTAR PAJAK HARUS SEGERA DIATASI

Henry S Lango, Direktur PT Cowell Development Tbk

Tahun 2016 memang akan naik tetapi tidak langsung. Mungkin di kuartal II 2016 baru properti terlihat mulai tumbuh, tetapi itu pun dengan harga di bawah Rp 3 miliar.  Saya rasa beberapa kebijakan pemerintahan Jokowi cukup mendukung pertumbuhan industri properti di 2016. Jadi yang pastinya, 2016 akan lebih baik dari tahun 2015 ini. Hanya saja, masalah-masalah seputar pajak dan beberapa lainnya harus juga diperhatikan karena ini selalu menjadi kendala bagi para developer. Terkadang pelaksanaan di lapangan tidak seiring dengan kebijakan pusat.

ANTISIPASI MELONJAKNYA PERMINTAAN 2016

 

Alvin Andronicus, Agung Podomoro Group
  Properti Indonesia akan mulai tumbuh kembali pada 2016. Kita lihat valuta asing turun, tentu ini menjadi indikator positif bagi pertumbuhan properti Indonesia, apalagi menghadapi MEA. Dan dengan berbagai indikator pertumbuhan ekonomi yang ada, saya perkirakan bisa tumbuh rata-rata 10 persen. Sebab kita lihat juga bahwa banyak developer yang pada tahun 2015 ini tidak mencapai target, sehingga tahun 2016 ini akan kembali tumbuh. Saya optimis, karena pemerintah juga sangat serius mendukung industri ini. Kita lihat berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan mulai dari paket kebijakan tahap pertama dalam rangka membangun ekonomi negara ini. Dan kami dari Agung Podomoro sudah mempersiapkan ini. Ada lima proyek yang sedang dan akan kami jalankan, tentu sebagai antisipasi melonjaknya permintaan di 2016 mendatang.

 

 

(JKT,13/1/2016)

Website | + posts
Artikulli paraprak100 TOKOH BICARA PROPERTY TAKE OFF POSITION 2016(bag.2)
Artikulli tjetër100 TOKOH BICARA PROPERTY TAKE OFF POSITION 2016(bag.4)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini