Propertyandthecity.com, Jakarta – Pasca Lebaran pemerintah sudah mengumumkan akan dimulainya era New Normal. Rencananya mal akan kembali dibuka, kegiatan bisnis akan kembali berjalan. Harapannya roda ekonomi akan kembali berputar, termasuk bisnis properti di tanah air yang 4 bulan belakangan ini babak belur dihantam wabah Covid-19. Pelaku bisnis properti baik pengembang maupun broker properti seirama mengakui beratnya bisnis properti sejak diberlakukannya social distancing dan melemahnya daya beli masyarakat.
Baca: Leo Mulijono: 6 Bulan Pasca Pandemik Properti Kembali Booming
Menurut Yongky Karyadi Tan, Ketua DPD AREBI Kalimantan Barat, kondisi pasar properti primary dan secondary di Kalbar 4 bulan sejak Indonesia dilanda wabah Covid-19 mengalami penurunan yang sangat signifikan. Para end user cenderung untuk menahan keinginan membeli sampai masa Covid-19 ini berlalu. Sedangkan investor sebagian besar juga mengalokasikan dananya untuk mengantisipasi tantangan yang dialami oleh bidang usaha mereka masing-masing. “Kondisi ini juga dipersulit lagi dengan kebijakan beberapa bank rekanan yang mulai melakukan pengetatan dalam pemberian KPR,” ujar Yongky kepada Property and the City lewat jawaban tertulis.
Padahal, lanjut Yongky, pasar properti di Kalbar sudah mulai mengalami kenaikan setelah terpuruk hampir 5 tahun belakangan ini. Tetapi malang tidak dapat ditolak, untung tidak dapat diraih, muncul wabah pandemik Covid-19 yang memukul perekonomian. Pasar properti pun kembali mengalami penurunan, sehingga penjualan tahun 2020 ini kemungkinan besar akan sulit untuk dioptimalkan. “Sudah pasti penjualan belum bisa mengimbangi ketika masih face to face,” ujarnya.
Baca: DPD AREBI Sumsel Lakukan Aksi Sosial
Walaupun demikian, Yongky meyakini sebagian broker di Kalbar sudah siap dengan era New Normal. Ini terlihat dari para broker sering mengikuti webinar-webinar yang banyak diselenggarakan oleh brand properti nasional maupun internasional. Dalam webinar tersebut banyak dikupas tentang kendala pemasaran properti dalam masa New Normal dan solusi untuk mengatasi kendala tersebut.
Bentuk kesiapan menghadapi era New Normal tersebut, para principal atau pemilik kantor broker properti mulai melatih para agent untuk lebih memaksimalkan digital marketing dan memberikan servis yang lebih optimal kepada para klien di era New Normal nanti. Strategi penjualan para broker khususnya anggota DPD AREBI Kalbar di era New Normal ini adalah dengan lebih memaksimalkan promosi melalui digital marketing dan juga memaksimalkan servis kepada customer dengan slogan “Anda di rumah saja, kami yang akan melakukannya untuk Anda.”
Baca: BTN Kuasai 40% Market Share KPR
Menurut pemilik principal ERA XPRO ini, mayoritas anggota DPD AREBI Kalbar penjualannya di properti secondary. Properti hunian yang mayoritas menjadi garapan para anggota DPD AREBI Kalbar berkisar di harga Rp300 juta sampai dengan Rp2 miliaran. *(Hendaru)
