Beranda Berita Investasi SITUASI PROPERTI DI TAHUN POLITIK

SITUASI PROPERTI DI TAHUN POLITIK

0
Situasi tahun politik dalam setiap penyelenggaraan menjelang pemilu melahirkan iklim ketidakpastian bagi investor. Ketidakpastian ini akan membuat pergerakan yang fluktuatif pada pasar modal termasuk kurs mata uang.

Situasi Properti di tahun politik dalam setiap penyelenggaraan menjelang pemilu melahirkan iklim ketidakpastian bagi investor. Ketidakpastian ini akan membuat pergerakan yang fluktuatif pada pasar modal termasuk kurs mata uang. Diyakini pula kondisi tahun politik akan memengaruhi pergerakan ekonomi masyarakat yang merupakan dampak multiplier effect dari dana-dana kampanye yang digelontorkan para partai peserta pemilu.

Coba kita simak sebentar berapa dana kampanye dan dana bergulir selama masa Pemilu 2009 dan 2014. Dana kampanye dari sejumlah partai pemilu tahun 2009 adalah sebesar Rp 829 miliar dan meningkat tajam hampir tiga kali lipat di pemilu 2014 menjadi Rp3,1 triliun. Namun dana yang bergulir selama Pemilu akan sangat lebih besar lagi. Secara keseluruhan dana yang bergulir pada Pemilu 2009 diperkirakan mencapai Rp 29-30 triliun. Pengeluaran Pemilu sebesar Rp 30 triliun akan membangkitkan dampak tidak langsung dalam perekonomian sebesar Rp 28 triliun. Jadi total dampak langsung dan tidak langsung Pemilu 2009 adalah Rp 58 triliun.

Bandingkan dengan penyelengaraan Pemilu 2014 dengan dana yang bergulir sekitar Rp 85-115 triliun yang membangkitkan dampak tidak langsung dalam perekonomian sebesar Rp 89 triliun. Jadi, dampak langsung dan tidak langsung Pemilu 2014 adalah sebesar Rp 205 triliun atau terjadi peningkatan 2,5 kali dibandingkan dana bergulir Pemilu 2009. Suntikan dana ini akan menjadi sisi positif di tengah kelesuan perekonomian saat ini yang juga dirasakan sektor properti.

Sektor yang akan mengalami peningkatan pertumbuhan tertinggi selama Pemilu adalah sektor industri percetakan atau kertas yang tumbuh 9,4 persen tahun 2009 dan 17,99 persen tahun 2014. Diikuti sektor lainnya seperti industri pakaian jadi, sektor perdagangan, hotel, restoran, telekomunikasi, dan transportasi.

Pertumbuhan ini akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan daya beli masyarakat yang sebagian besar akan dibelanjakan dalam bentuk rumah atau properti. Berdasarkan data yang ada terlihat umumnya pasar properti akan tertahan selama tahun politik dan mengalami pertumbuhan positif setelah Pemilu. Peningkatan ini akan terlihat dalam peningkatan jumlah KPR/KPA di perbankan yang mengalami kenaikan di enam bulan sampai satu tahun setelah Pemilu dilakukan. Selama periode Pemilu 2009, pasar properti mengalami peningkatan 7,8 persen di tahun 2010. Bahkan, dalam periode Pemilu 2014 terjadi kenaikan pasar properti 32,6 persen di tahun 2015.

Meskipun para investor properti di segmen menengah-atas diperkirakan relatif masih menahan dan wait and see karena gesekan politik di tahun 2019 nanti agaknya akan lebih panas, namun secara umum pergerakan positif harusnya akan terjadi pada segmen menengah bawah.

Semoga penyelenggaran Pemilu nanti berjalan dengan lancar dan aman yang akan membuat pergerakan lebih cepat lagi di semester kedua tahun 2019 nanti. ● [AT]

Website | + posts

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini